Bagura Pasukan Berani Mati Dari Gayo

oleh
Wawancara Salman Yoga

[Puisi] SalmanYoga S

Bagura Pasukan Berani Mati Dari Gayo

Pasukan diberi nama Bagura, Barisan Gurilya Rakyat Merdeka
Di bentuk dari Gayo tanah syurga
Di tepian danau air tawar Takengon tempatnya
Sebagai tentara yang siap dengan nyawa
Untuk bersyahid di medan perang area
Sebagai benteng menghalau Agresi Belanda

Namanya Tgk. Ilyas Leube seorang perjaka dari hulu mata air
Berkhutbah terbuka dari menasah ke menasah
Membakar semangat para patriot tanah syuhada
Ceramah tentang harga diri dan kehormatan bangsa
Mengasah jihad fisabilillah dengan tauhid sejati hamba setia
Untuk melawan dan mempertahankan tanah Indonesia

Tahun 1947 ia berangkat dengan ratusan tentara
Menembus padang ilalang hutan dan rimba
Sepuluh kilo meter mengedarai truk terbuka
Tujuh puluh lima kilo meter berikutnya dengan telapak menyentuh tanah
Tujuh lintasan bukit dan gunung dengan kuda-kuda
Dari Takengon menuju Blangkejeren dan tanah Alas
Lalu menyusup ke Tiga Binanga dan tanah Karo
Mendirikan kamp dan pertahanan anak bangsa di fron area

Tgk. Ilyas Leube mengomandoi para pejuang
Himpunan para lelaki yang garang menantang
Pejuang ikhlas yang diberi gelar dengan nama Pang
Pang Bedel, Pang Kule, Pang Lebah dan lain-lainnya
Adalah gelar sekaligus nama bertakhta
Yang dinisbatkan untuk lelaki-lelaki gagah
Yang bersumpah dengan darah pantang dijajah

Tiga tahun keruh riuh bertaruh nyawa
1947 1948 1949 yang menyala-nyala
Fron medan area hiruk dengan dentum dan hunus senjata
Tgk. Ilyas Leube menjejak barisan terdepan
Menghantam dengan kata dan senjata
Hingga Agresi Belanda tidak pernah merambah ke tanah syurga
Dan menyerah kalah lalu pulang dengan hampa

Tetapi air mata pun kemudian harus tumpah
Darah merah terkucur dengan segarnya
Pasukan Pang rebah ditembus peluru musuh
Bahkan ada yang syahid dengan tangan terputus
Pang Aman Dimot digilas berulang di bawah roda tank Belanda
Gugur menghembus nafas dengan geranat di mulut menganga
Lalu dimakamkan sebagai syuhada bangsa
Di Taman makam Pahlawan Kabanjahe Sumatera Utara

Pasukan Bagura pulang ke tanah Gayo dengan bangga sekaligus lega
Perang telah usai dan agresi penjajah kalah dengan semangat jelata
Rakyat semesta berkumpul bersyukur menghimpun doa
Lalu berhisteria dengan elu satu kata yang mengandung mantera
“Kita Tetap Merdeka”

Takengon, 2019

* Dipetik dari buku “Meneroka Aba Yat Hingga Kubu Aur Duri”
ISBN: 978-602-0769-75-2. Penerbit; Tema Litera (Anggota IKAPI), 2019.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.