SAMARKILANG-lintasGAYO.co : Mengantisipasi serangan hama babi di areal budidaya jagung seluas 70 hektar, warga Kampung Tembolon Kecamatan Syiah Utama Kabupaten Bener Meriah secara rutin melakukan perburuan babi.
“Sebelumnya, kami mengantisipasi hama babi tidak seintensif seperti sekarang ini, kali ini kami melakukannya 2 kali dalam seminggu, jika diperlukan bisa beberapa kali,” ungkap Hamdan, koordinator tim pemburu babi Kampung Tembolon, Sabtu 30 Nopember 2019.
Terlebih menjelang panen jagung, timpalnya. Para petani lebih meningkatkan penjagaan agar hasil panen bisa maksimal yang rata-rata 10 ton perhektar.
“Tahun lalu areal jagung hanya 50 hektar, tahun ini meningkat hingga 70 hektar, hampir seluruh warga disini menanam jagung,” ujar Hamdan.
Ditanya bibit, merupakan bibit dan sarana produksi yang diserahkan Bupati Bener Meriah Abuya Sarkawi beberapa bulan lalu yang bersumber dari Dinas Sosial Aceh melalui program Komunitas Adat Tertinggal (KAT).
“Sebagian bibit berasal dari KAT, selebihnya diusahakan oleh warga,” ujar Hamdan.
Dana, Perlengkapan dan Anjing Pemburu
Hamdan mengungkapkan pendanaan bersumber dari urunan warga yang sudah sepakat memberikan Rp.5 ribu setiap kali berburu.
Ada kendala soal perlengkapan berburu, yakni tombak (kunyur:Gayo-red) dan perlengkapan lainnya.
“Kami hanya kekurangan tombak serta alas kaki masih apa adanya,” ujar Hamdan.
Juga keahlian anjing pemburu yang masih belum terlatih dengan baik. Solusinya juga sedang dipikirkan dengan membiasakan anjing-anjing pilihan lebih lihai dalam berburu. [*]