Tambang Emas dan Bayi-bayi Cacat Penyakit Minamata

oleh

Oleh : Win Wan Nur*

Penyakit Minamata yang juga dikenal dengan sindrom Minamata adalah sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa alias merkuri.

Orang yang mengalami sindrom ini akan merasa kesemutan pada kaki dan tangan, merasa lemas-lemas, mengalami penyempitan sudut pandang dan juga mengalami penurunan kemampuan berbicara dan gangguan pendengaran.

Penyakit ini dinamakan Minamata karena sindrom ini pertama kali ditemukan di Minamata, sebuah kota di prefektur Kunamoto, Jepang.

Penyakit ini mewabah di kota itu sejak tahun 1958. Ratusan orang mati tiba-tiba akibat penyakit aneh dengan gejala kelumpuhan saraf.

Namanya di Jepang, ketika ada kejadian ini. Mereka mencari penyebabnya. Pemerintah kota serius mencari akar masalahnya. Tidak seperti di suatu negara dan daerah yang kalau terjadi hal seperti ini pemerintah setempat cuma bisa menyuruh sabar dan menerima itu sebagai cobaan dari Tuhan.

Akhirnya setelah melalui pengamatan mendalam, para ahli kesehatan Jepang mengetahui kalau penyakit itu terkait dengan kebiasaan orang Jepang yang biasa mengkonsumsi ikan laut dalam jumlah banyak. Dari situ mereka kemudian melakukan eksperimen terhadap ikan-ikan di Teluk Minamata dan diketahui bahwa ikan-ikan itu banyak mengandung logam berat air raksa alias Merkuri.

Darimana asal Merkuri tersebut?

Ternyata sumbernya berasal dari pabrik baterai Chisso yang langsung membuang limbahnya ke laut.

Pada akhirnya pemerintah Jepang memaksa pabrik tersebut tutup dan membayar ganti rugi sebesar kurang lebih 26,6 juta dolar.

Tapi meski pabrik sudah ditutup dan denda sudah dibayar, akibat dari penyakit Minamata itu masih terasa sampai hari ini. Bayi-bayi cacat yang lahir akibat orangtuanya terpapar merkuri terus terjadi.

Sampai hari ini ada lebih dari 60.000 korban penyakit Minamata di Jepang yang masih berjuang untuk keadilan dan pengakuan.

Di Jepang, setelah tragedi Minamata, penggunaan air raksa dilarang. Tapi di Indonesia larangan seperti itu tidak ada. Sehingga dalam 15 tahun terakhir mulai banyak ditemukan ‘penyakit aneh’ dan bayi-bayi lahir cacat pun mulai banyak bermunculan di daerah-daerah terpencil yang terdapat penambangan emas. Lahirnya bayi-bayi cacat itu tentu saja akibat keracunan merkuri yang digunakan oleh orang tua dan tetangga mereka untuk mengekstrak emas.

Mereka yang tanpa sadar mengkonsumsi merkuri dalam waktu lama, setelah bertahun-tahun kemudian akhirnya melahirkan bayi-bayi cacat.

Tapi namanya di daerah terpencil. Tidak banyak orang yang tahu kejadian ini dan perhatian pemerintah terhadap penyebabnya nyaris tidak ada. Kalaupun kemudian heboh di media, perhatian pemerintah setempat takkan lebih daripada membagikan sembako dan menyuruh masyarakat sabar dan rajin-rajinlah berdoa.

Alhasil, kebiasaan menambang emas dengan merkuri ini terus terjadi, masyarakat dan pemerintah tidak peduli.

Untuk beberapa daerah yang diam-diam juga mulai menambang emas dengan merkuri. Kita tinggal menunggu saja, beberapa tahun lagi masyarakatnya akan mengalami penyakit ini dan bayi-bayi cacatpun akan bermunculan di daerah ini.

Saat itu terjadi, entah apa yang akan dikatakan masyarakat dan pemerintah. Tapi kita tahu kalau itu adalah penyakit Minamata yang disebabkan oleh pencemaran air raksa alias merkuri. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.