Resiator Buku: Husaini Muzakir Algayoni
Buku Sejarah Ateis Islam: Penyelewengan, Penyimpangan, Kemapanan (Min Tarikh al-Ilhad fi al-Islam) karya filosof Abdurrahman Badawi menarik untuk dibaca bagi mahasiswa yang ingin menambah wawasan dalam khazanah pengetahuan Islam serta mahasiswa yang bergelut dalam bidang pemikiran atau aqidah filsafat buku yang satu ini wajib untuk dibaca.
Abdurrahman Badawai lahir pada tahun 1917, pemikir Mesir Hassan Hanafi menyebutnya sebagai al-Failusuf asy-Syamil. Sebutan ini muncul, tampaknya dari posisi yang ditempati oleh Badawi dalam proyek kebangkitan. Badawi memiliki kecenderungan melihat Yunani dan Barat sebagai sumber ilmu pengetahuan, karya-karya Badawi menurut saya sangat berkualiatas khususnya dalam menggairahkan pemikiran. Ensiklopedi Orientalis misalnya, buku ini merupakan kumpulan-kumpulan orientalis ternama.
Kata Ateis dalam buku ini merupakan terjemahan dari kata ilhad. Sebenarnya terjemahan tersebut kurang tepat, mengingat arti kata tersebut mengacu pada penyimpangan atau pengingkaran terhadap agama di satu sisi, dan kata ateis sendiri dalam pengertiannya yang paling dasar adalah tidak mengakui Tuhan di sisi lain.
Pokok persoalan yang menjadi objek kajian buku ini justru tidak berkaitan dengan persoalan pengingkaran terhadap Tuhan itu sendiri, melainkan pengingkaran terhadap kenabian yang dilontarkan oleh beberapa filosof Islam, menurut saya disinilah letak lezatnya pembahasan ini yang dapat mengeluarkan aura-aura ngeri sedap disetiap pembahasannya.
Badawi menyoroti aspek-aspek yang palig sering ditutup-tutupi dan disembunyikan dalam sejarah Islam, yaitu “Sejarah Ateis dalam Islam.” Sejarah ateis dalam Islam memang tidak banyak dikenal, bahkan hampir dinyatakan tidak pernah ada, alasannya adalah tidak mungkin ada ateis dalam Islam tentunya ateis dalam pengertian yang dijelaskan di atas.
Mungkin secara ringkas dapat dikatakan disini bahwa kata ateis dalam hal ini dapat diungkapkan sebagai Islam tanpa Alquran. Mungkinkah Islam tanpa Alquran? Karena Alquran disini dianggap tidak ada sebagai konsekuensi dari tidak diakuinya keberadaan kenabian. Dalam kerangka yang lebih besar mungkinkah beragama tanpa kitab suci?.
Nah, untuk lebih mengetahui secara mendalam (radik) maksud dari ateis dalam Islam dengan pengertian pengingkaran terhadap kenabian. Buku Sejarah Ateis Islam ini layak dibaca dan bisa menjawab pertanyaan “Adakah Ateis Dalam Islam?” selamat membaca. Love for reading.
Info Buku:
Judul Buku : Sejarah Ateis Islam: Penyelewengan, Penyimpangan, Kemapanan
Penulis : Abdurrahman Badawi.
Penerbit : LkiS Yogyakarta
Tahun Terbit : 2003
Jumlah Hlm : 252