Sajak Kalbu

oleh
Ilustrasi. (ummi-online)

Karya Yusmaniati, S.Pd.

Sajak Kalbu

Sungguh, dunia tak perlu keluh kesah
Tak perlu naif, apalagi polos
Di dunia ini kita tak laku bila hanya mengeluh,
Galau, berkeras hati, terlalu baik, sebab disangka modus

Bayu pun begitu, tidak ada yang selamanya setia
Ada yang menjelma menghancurkan seperti buldoser,
Ada yang menyejukkan tapi menusuk tulang
Itulah bayu

Bahkan sang karang, enggan dan seolah ogah untuk mengeluh
Apalagi bersedih dan murka
Sang karang tetap tegar dan anggun oleh terjangan sang ombak
Tak ada niat tuk kabur apalagi menyerah pasrah
Sebab karang tau bahwa dia dan ombak adalah bagian dari perhiasan pantai
Antara sang raja siang dan dewi malam pun demikian
Muncul dan bertugas sesuai alurnya
Mentari tak berniat mengganti posisi pada rembulan
begitu juga sebaliknya
Karena mereka patuh pada kekuasaan dan ketetapan-Nya

Lantas bagaimana dengan manusia?
Yang diciptakan sebaik-baik ciptaan?
Kalau hanya tuk mengeluh,
Bukankah manusia lebih rapuh dari karang?
Kalau hanya untuk menyingkirkan dan menjatuhkan sesame
Bukankah itu bentuk kecacatan etika?

Mari berbenah!
banyak hal yang belum ditanam dan dipanen di dunia ini!
Yang kan kita bawa ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa

Takengon, 12 Maret 2019

Guru Bahasa Indonesia di SMK Negeri 3 Takengon, Alumnus PBSI Unsyiah

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.