Masa Iya Tuhan Mau Bohong?

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Sebahagian dari kita ada yang hidupnya kurang beruntung. Miskin, cacat, sakit-sakitan, perang tidak berkesudahan, terusir dari tanah kelahirannya, dipenjara dan terlahir sebagai orang jelek adalah sebagian contoh kecil dari neraka dunia.

Di sisi lain tidak kurang sebagian dari kita sangat beruntung. Kaya, tampan, cantik, sehat wal’afiat, berpangkat, dihormati dan tinggal di negeri yang aman dan damai adalah bagian dari kesenangan surga dunia.

Merasakan kesengsaraan hidup seperti duduk di atas tungku yang panas. Rasanya hari sangat lamban berlalu. Pada siang hari rasanya teŕlalu lama menunggu datangnya malam, sebaliknya pada malam hari tidak sabar menunggu pagi. Begitu terus hari dan malam berputar dilewati dengan penderitaan.

Berbanding terbalik dengan orang yang hidupnya penuh dengan kesenangan. Waktu sangat cepat berlalu. Belum selesai dengan satu kesenangan sudah menunggu kesenangan lainnya. Begitu terus hari dan malamnya berputar pada poros kesenangan.

Kita yang hidup serba kekurangan ini selalu mengeluhkan sempitnya dunia ini. Bahkan keadilan Tuhanpun mulai dipertanyakan. Benarlah sabda Nabi Muhammad SAW, “Kemiskinan mendekati kekafiran.”

Keyakinan kita, Tuhan tidak pernah bohong! Janji-Nya lewat ayat qauliyah maupun qauniyah pasti wujud. Apa yang kita perbuat hari ini adalah surga dan neraka kita pada kehidupan akan datang. Janji Tuhan benar! Masa iya Tuhan mau bohong?

Mari perbaiki kesalahan kita dengan kepercayaan diri bahwa dunia memang sempit, maka luaskanlah dengan fikiran kita, dan dunia memang kotor, maka bersihkanlah dengan hati kita, serta dunia ini akan hancur, maka selamatkanlah dengan aksi kita.

(Mendale, 26 Mei 2019)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.