Catatan : Muhammaddinsyah*
Selasa 30 April 2019 akan menjadi permulaan kedua bagi kepemimpinan Bupati periode 2017-2022 di Kabupaten Bener Meriah. Pasanganya saat pilkada Ahmadi SE yang terjerat belenggu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memaksa ia Abuya Sarkawi untuk mengemban tugas yang sempat Ahmadi SE emban kurang dari setahun. Tepat hari ini 30 April 2019, predikat sebagai orang nomor satu di Negeri Muyang Kute akan secara resmi di sematkan ke pundak Abuya.
Bak gayung bersambut, Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah juga memihak kepada Partai Politik binaan Abuya, meski tak sampai jadi juara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di prediksi akan finish di urutan kedua. Hal ini tentu saja akan menambah amunisi Abuya dalam mengendalikan Negeri ini.
Meski PDA diprediksi akan kehilangan kedua kursi miliknya di gedung parlemen, Abuya tetap tidak akan kehilangan senyum sumringah saat menatap hasil Pileg karena Partai binaanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi akan memperoleh 5 Kursi Dewan ditambah berpeluang untuk ikut serta dalam perebutan kursi ketua. Setali dua uang, sekutu Abuya Partai Golongan Karya (Golkar) juga diprediksi memperoleh 5 kursi dan digadang gadang sebagai juara di Pileg 2019 Kabupaten Bener Meriah.
Dengan komposisi ini tentu saja legislatif pun tidak akan lepas dari kendali Abuya sebagai pemimpin Negeri. Meski sempat ada gesekan nyatanya Pimpinan Partai Golkar saat ini Hendra Budian dalam rilisnya disebuah media berita mengatakan Golkar dan PKB masih saudara kandung dan menjamin Golkar masih bersama Pemerintahan.
Menjabat sebagai PLT Bupati dalam beberapa bulan terakhir Abuya tentu saja sangat memahami bagaimana ia akan mengendalikan kemudi Negeri. Gonjang-ganjing politik pasca OTT Ahmadi, Polemik kebijakan Rasionalisasi Honorer, Perang Anggaran 2019, Tidak ikut sertanya Bener Meriah dalam seleksi bersama CPNS 2019 sampai yang paling akhir meningkatnya suhu politik saat Pileg wajib dijadikan bahan evaluasi untuk menatap Bener Meriah kedepan. Arah dan Tujuan Bener Meriah sepenuhnya dibawah kendali Abuya dan Orang orang kepercayaannya.
Abuya juga tidak boleh lupa pada Kartu Petani Mulia (KPM) yang menjadi janji suci Abuya bersama Ahmadi kepada rakyat Bener Meriah saat masa kampanye dulu yang notabenenya masih melekat erat kepada dirinya. Bagaimana abuya akan membuat cerita ulang untuk si kartu sakti KPM adalah hal yang menarik untuk dinantikan.
Belum lagi gelombang pasang penentuan Wakil juga akan segera muncul kepermukaan. Siap tidak siap Abuya sebagai Bupati Akan di berikan pendamping sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sudah menjadi rahasia umum di Bener Meriah Bupati dan wakilnya acap kali tak searah. Sebagai Mantan Wakil Bupati Abuya tentu sangat memahami hal ini.
Bagaimana kemudian abuya menyikapi penentuan wakil yang di usung oleh partai pendungnya saat pilkada tentu akan berpengaruh kepada pemerintahan yang dipimpinya kedepanya.
Akhirnya, Cita-cita Mewujudkan Bener Meriah Islami, Bersatu, Harmoni, Maju dan Sejahtera telah sampai pada titik akhir yang juga akan menjadi awal dari segalanya. Seluruh masyarakat Bener Meriah menitipkan Nasip Negeri ke tangan Abuya Sarkawi bersama dengan harapan akan ada perubahan ke arah yang lebih baik.
Akhir kata, Selamat Atas pengukuhan Abuya sebagai Bupati Bener Meriah Definitif sisa masa jabatan 2017-2022. Semoga Abuya mampu selalu meletakan kepentingan publik di urutan pertama dan mengesampingkan kepentingan kelompok yang tidak memihak masyarakat, semoga Abuya amanah dan menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Merdeka !!
*Aktivis Gayo Merdeka