Rocky Gerung Calon Menteri Pendidikan Untuk Wujudkan Sensus Communis

oleh

Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*

“Sensus communis, lewat filsafat. Sedap!”
Awal jumpa penulis dengan Rocky Gerung ketika berada dalam satu acara yang dipandu oleh Bang Karni Ilyas di Indonesia Lawyer Club (ILC), ketika itu Rocky Gerung sebagai pembicara (nara sumber) dengan latar belakang dosen filsafat dan penulis sebagai penonton dengan latar belakang mahasiswa aqidah dan filsafat Islam di depan layar kaca televisi TVOne sambil menikmati secangkir kopi Gayo.

Pertama kali melihat sosok Rocky Gerung, membuat penulis terpesona dengan gaya bicaranya yang fasih menggunakan bahasa-bahasa ilmiah yang sering keluar dalam bahasa filsafat dan cara berpikirnya yang rasional (lebih mengedepankan akal).

Mahasiswa yang menggeluti filsafat, tentu saja diskusi ILC ini menambah wawasan setiap diksi-diksi kata yang berasal dari Rocky Gerung dengan kritik-kritik akademis akal sehat. Diksi-diksi kata yang diucapkannya menarik untuk dikaji dan ditelaah secara akademis dengan diksi-diksi seperti kitab suci adalah fiksi, dungu dan akal sehat.

Pasca tampilnya di ILC, nama Rocky Gerung semakin dikenal oleh khalayak ramai yang tersihir dengan kata-kata logicnya, kemudian menjadi idola baru bagi pendukung Prabowo-Sandi karena Rocky Gerung salah satu orang yang paling vokal mengkritisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Berada dalam poros Prabowo-Sandi dan seandainya di bulan April mendatang Prabowo-Sandi menang atas Jokowi-KH. Ma’ruf, penulis sendiri berharap Rocky Gerung bisa menjadi Menteri Pendidikan; khususnya menangani Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti).

Untuk mewujudkan rakyat Indonesia mempunyai akal sehat seperti yang diwacanakan oleh Rocky Gerung, maka harus diawali dari bangku pendidikan yaitu dari dunia kampus yang diduduki oleh orang-orang yang berintelektual. Menurut hemat penulis; memang saat ini Indonesia berada dalam titik kelemahan dalam pola berpikir. Kurang kritisnya berpikir, mendalam dan menganalisis segala fenomena yang terjadi menyebabkan seseorang mudah terpancing untuk memprovokasi atau diprovokais oleh akal-akal yang tidak sehat yang menyebabkan terjadinya konflik antar sesama anak bangsa.

Dalam Kamus Filsafat karangan Lorens Bagus disebutkan akal sehat dalam bahasa Inggris yaitu common sense dan dalam bahasa Latin disebut sensus communis, lebih lanjutkan dijelaskan dengan beberapa pengertian yaitu: keyakinan-keyakinan “alamiah” yang dimiliki oleh individu-individu “awam”, individu-individu “sederhana” atau penilaian umum individu-individu. Pengertian lain ialah suatu kepercayaan umum terhadap pengertian dan pengetahuan biasa yang mengatasi argumentasi. Kebenaran-kebenaran akal sehat secara langsung diamati dan tidak diperlukan bukti untuk mendukungnya.

Dilansir dari Republika.co.id, Dr. Syahbanda Nainggolan, Pendiri Sabang Merauke Circle, menulis isi pidato Rocky Gerung dalam kuliah dihadapan belasan ribu alumni Perguruan tinggi se Indonesia, dalam kuliah tersebut; Rocky Gerung mengungkapkan beberapa argumen, yaitu:
Pertama, alasan utama Rocky Gerung datang di forum alumni tersebut adalah mengembalikan akal sehat di negeri ini.

Kedua, Universitas saat ini gagal menjalankan fungsi dan keberadaannya sebagai pusat distribusi akal pikiran. Padahal keberadaan kampus, sesuai desainnya, seharusnya mampu sebagai sumur akal pikiran. Ketiga, pentingnya akal pikiran karena akal pikiran inilah yang mampu mentransformasi kaum milenial pada pertarungan 2024. Sebuah pertarungan pikiran bukan perasaan.

Keempat, tanpa kritik, sebuah pandangan tidak akan menghasilkan dialektika. Kelima, Rocky Gerung merujuk pada kekuatan Tuhan Yang Maha Esa atau alam semesta yang adil dalam membagikan akal pikiran kepada manusia. Dengan akal pikiran semua perbedaan fisikal manusia terhilangkan. Jadi akal sehat menurut Rocky Gerung bersifat a priori bukan a posteriori, akal sehat muncul dari akal pikiran yang diberikan Tuhan atau alam semesta kepada manusia sebagai kebaikan Tuhan sehingga manusia bisa menjalankan misi kehidupannya.

Dari penjelasan di atas dapat dipastikan bahwa Rocky Gerung benar-benar ingin menjadikan rakyat Indonesia mempunyai akal sehat, untuk mencapai akal sehat tersebut; menurut penulis harus ada alat untuk mencapainya dan alat tersebut adalah filsafat. Oleh karena itu, dengan latar belakang disiplin keilmuan dalam bidang filsafat yang dimiliki Rocky Gerung layak dan cocok menjadi Menristek Dikti sehingga mewajibkan seluruh Perguruan tinggi yang ada di Indonesia mempelajari filsafat dari semester satu hingga semester tujuh. Sedap!

Kenapa harus filsafat? Karena filsafat pemikiran dan setiap orang mempunyai alat untuk berpikir dan filsafat mengajarkan cara berpikir yang kritis, universal, radik/mendalam serta tidak mudah jatuh kepada pemikiran ekstrim, jumud, kolot dan fanatisme sempit. Orang-orang yang mempelajari filsafat bahwa ia tidak mengklaim diri mereka sebagai orang yang mampu mengetahui ssegala-galanya, melainkan sekedar sebagai pencari dan pecinta kebijaksanaan. Oleh karena itu kata Socrates jadilah orang filosofis, jangan menjadi orang sofis (orang sombong yang merasa mengerti apa saja dan ahli retorika untuk melakukan maksud jahat). Sensus Communis, lewat filsafat. Sedap!

*Penulis: Kolumnis LintasGAYO.co

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.