Persoalan Sampah di Aceh Tengah Jangan Asal “Sengkilet”

oleh
Bersih sampah di Pante Menye Bintang

TAKENGON-LintasGAYO.co : Salah seorang pelopor Bank Sampah di Aceh Tengah, Kurnia Gading mengaku prihatin melihat kondisi warga Pegasing yang harus membuang sampah rumah tangganya ke pusat Kota Takengon, padahal jarak Pegasing dengan pusat Kota hanya lebih kurang 6 Km saja.

Gading menilai, kinerja Dinas Kebersihan Aceh Tengah sudah layak untuk di evaluasi, mengingat persoalan sampah dari hari ke hari akan semakin kompleks.

“Saya kira persoalan sampah di Aceh Tengah saat ini jangan asal Sengkilet (istilah dalam bahasa Gayo untuk membersihkan kotoran manusia tetapi tidak dengan air melainkan dengan wadah lain seperti dedaunan atau lainnya-red), asal sudah bersih sudah,” tegas Gading, Senin 18 Februari 2019.

Dia melihat, bahwa sudah selayaknya Aceh Tengah punya pengolahan sampah sendiri, dan Dinas terkait punya program edukasi kepada masyarakat. “Ingat sampah tak selamanya kotor, bisa juga diolah menjadi rupiah, tinggal kemauan kita bagaimana menyikapinya. Dinas Kebersihan harus kreatif, kalau hanya ambil lalu buang ke TPU, berapapun jumlah TPU di Aceh Tengah tidak akan pernah cukup untuk menampung sampah,” ungkap Gading.

Dengan adanya tempat pengolahan sampah itu kata Gading lagi, semua wilayah di Aceh Tengah akan dapat terjangkau oleh Dinas Kebersihan Aceh Tengah.

“Selama ini kita hanya melihat Dinas itu bekerja di Pusat Kota saja, tanpa memantau sampah di Kecamatan-Kecamatan, jika ada tempat pengolahan, maka Dinas terkait bisa menempatkan orang-orang baru di Kecamatan begitu juga tong sampahnya, bahkan masyarakat dengan sendirinya akan tersadarkan, mana sampah yang di buang mana sampah yang bisa di jual,” demikian Kunia Gading.

Terkait persoalan sampah warga Pegasing, hingga berita ini diterbitkan, nomor kontak Kadis Kebersihan Aceh Tengah, Ir. Zikriadi masih belum aktif.

[Darmawan Masri]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.