KUTACANE-LintasGAYO.co : BPBD Aceh Tenggara baru menyalurkan sebagian bantuan bagi korban banjir bandang setelah didemo ratusan warga beberapa waktu lalu.
Salah seorang warga Gumpang Jaya, Kecamatan Babussalam, Zainuddin mengatakan hingga saat ini korban banjir bandang hanya pernah diberikan bantuan 5 bungkus mie instans dan 1 Kg gula pasir, itupun saat terjadi banjir bandang yang pertama. Dalam sebulan kata Zainuddin, Aceh Tenggara (Agara) sudah 3 kali dilanda banjir bandang.
“Sudah menjadi rahasia umum bahwa Pemerintah Aceh dan Pemkab Bireuen ada menyalurkan bantuan, tapi hingga saat ini wujudnya belum kami lihat,” katannya bernada sedih.
Ia mengharapkan Pemkab Agara tidak menganaktirikan korban banjir bandang. “Masa kami harus demo dulu baru bantuan disalurkan,” tegasnya.
Warga lainnya dari Kampung Strak Pisang, Noris, mengaku kecewa dengan bantuan yang diberikan Dinsos Agara dan BPBD. “Kami pernah diberi nasi bungkus yang isinya nasi dengan mie instans. Barang buktinya sampai sekarang masih saya simpan. Kuat dugaan Dinsos dan BPBD membuat laporan palsu,” tegasnya dengan nada berapi-api.
Menanggapi hal ini, Ketua LSM GPLAK Agara, Amri Sinulingga sangat menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan setengah hati membantu warganya.
“Amatan kami, bantuan yang tersalurkan jumlahnya cukup kecil. Masih banyak Desa-Desa lain yang terdampak banjir bandang yang belum tersentuh bantuan. Jangan demo besar dulu baru kasih bantuan,” tegasnya.
“Pantauan kami sebagian bantuan dari Pemerintah Aceh baru disalurkan kemarin. Itupun paska didemo,” tambahnya.
Ia meminta Plt Gubernur Aceh untuk segera turun mengawasi penyaluran bantuan tersebut. “Jika tidak disalurkan digudangkan saja,” kesalnya.
Terkait hal itu, LintasGAYO.co sudah menghubungi pihak berwenang di BPBD Aceh Tenggara, namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban.
[Jubel/DM]