Bupati Enggan Temui Mahasiswa, Demo di Kantor Bupati Aceh Tenggara Ricuh

oleh

KUTACANE-LintasGAYO.co : Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa Universitas Gunung Leuser (UGL) Kutacane menuntut agar aktivitas kampus segera diaktifkan berlangsung ricuh. 

Dalam unjuk rasa itu sempat terjadi dorong-dorongan antara petugas kepolisian dengan mahasiswa tepat dipintu gerbang kantor Bupati pada Rabu 23 Januari 2019.

Pasalnya, mahasiswa ingin masuk ke kantor Bupati dan menemui Bupati Agara Raidin Pinem. Aksi unjuk rasa mahasiswa UGL itu sempat diwarnai keributan. Akibatnya pintu gerbang kantor pemerintahan itu jatuh di dobrak massa.

Kordinator aksi Almujawadin mengungkapkan, kampus UGL yang tak aktif sangat merugikan. “Situasi UGL saat ini sangat miris dan sedih. Sudah berapa kali kami menyurakan aspirasi dan tuntutan agar kampus UGL kembali aktif. Namun Bupati Agara selaku ketua pembina yayasan UGL tak peduli terhadap nasib UGL. Hal itu karena anak dan keluarga mereka tak ada kuliah di UGL. Jadi mereka tak peduli dengan nasib kami,” tegasnya.

“Kami muak dan jenuh dengan pemerintahan saat ini, Sekda sudah berjanji akan mencari solusi agar kampus UGL aktif kembali dan berjanji akan mencari solusi untuk membayar gaji para dosen yang sudah 14 bulan tak dibayar. Namun hal itu tidak ada kejelasan apapun,” tambahnya.

Mahasiswa semakin kecewa karena mendapat informasi bahwa Bupati Agara Raidin enggan menjumpai mereka.

Sementara Ketua Yayasan UGL H.M Nasir Desky saat menemui peserta aksi mengatakan bersedih melihat mahasiswa berorasi seperti ini.

“Tapi saya aneh,  rektor dan dosen itu tidak mau ngajar, mari kita bersama-sama menghadap bapak Bupati kalau kalian tidak mau, mampus situ,” ujarnya sambil berlalu.

Secara terpisah Abdus Samad Efendi Dosen salah satu Fakultas ekonomi ketika dihubungi melalui selulernya, Ketua Yayasan tidak mengetahui aturan, ketua Yayasan adalah perpanjangan dari pemerintah daerah, kalau gaji dosen dan rektorat tidak dibayar mana mungkin dosen mau mengajar.

Pantauan aksi unjuk rasa ini semakin memanas karena Bupati Agara enggan menemui para demonstran yang masih berada dibawah panasnya terik matahari.

Sejumlah mahasiswa melontarkan kalimat bahwa Bupati Agara pembohong dan tak menepati janji, Bupati Agara pengecut lari dari tanggung jawab.

[Jubel/DM]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.