Aceh Tenggara Langganan Banjir Bandang, Fauzan Azima ; Keberadaan BBTNGL Perlu Ditinjau Ulang!

oleh
(Foto: Sungai Alas Ketambe | IG @alasleuser_antara)

KUTACANE-LintasGAYO.co : Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) setiap tahunnya rutin dilanda bencana alam berupa longsor dan banjir bandang.

Menanggapi hal tersebut, salah seorang pemerhati lingkungan di Aceh, yang pernah menjadi Ketua BPKEL, Fauzan Azima menyatakan keprihatinannya atas bencana tersebut.

“Banjir bandang rutin yang melanda Aceh Tenggara setiap akhir dan awal tahun, di saat musim hujan sungguh telah menjadi keprihatinan kita bersama dari tahun ke tahun. Dari tahun ke tahun pula Pemerintah Agara dan masyarakat membersihkan material air bah, pasir, batu dan kayu yang menghantam rumah-rumah penduduk di sepanjang Sungai Alas dan Sungai Lawe Bulan,” kata Fauzan Azima, Minggu 20 Januari 2019.

Menurutnya, bencana tahunan tersebut menjadi bukti hutan Leuser tak lagi mampu menyerap dan menyimpan air hujan. “Kenapa demikian, karena tutupan hutan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Aceh Tenggara semakin tipis. Padahal UNESCO menetapkan TNGL sebagai warisan dunia dan mendapat dana besar sekitar 8 Juta Dollar setiap tahunnya,” terang Fauzan.

Fauzan kemudian mengktitik UPT yang dibentuk oleh Kementerian Kehutanan dengan nama Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL). Menurutnya, Balai ini bertugas mengelola dan melestarikan zona inti di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dengan dana 120 M setiap tahun.

“Namun besaran dana itu tidak sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan BBTNGL untuk melestarikan KEL. Bahkan ada pembiaran illegal logging dan perambahan liar di kawasan itu,” terangnya.

Menurutnya, sudah menjadi kewajaran BBTNGL patut disalahkan saat bencana alam terjadi. “Balai ini tak mampu menjaganya, meski dananya relatif besar,” katanya.

Pada hari ini terang Fauzan lagi, sedang berlangsung pertemuan berbagai pihak baik dari Pemerintah Aceh maupun Pemkab Acrh Tenggara yang membahas korban dan dampak lainnya yang timbul akibat banjir bandang pekan lalu.

“Tapi tak ada kelihatan pihak BBTNGL hadir dalam pertemuan itu. Dengan demikian keberadaan BBTNGL dengan dana besarnya perlu di tinjau kembali. Keberadaan mereka tidak ada manfaatnya,” tandas Fauzan Azima.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.