Produktivitas Pemuda di Era Millenial

oleh
Shabirin Arga (Ist)

Oleh: Shabirin Arga*

Melihat realita pemuda zaman now, membuat kita tidak bisa menutup mata, tanpa sadar pemuda kehilangan produktivitas dalam momentum hidupnya.

Aktivitas anak muda didominasi dengan kegiatan yang tidak bermanfaat dan menghanyutkan masa depan, seperti game online, dan menggunakan gawai secara berlebihan. Setiap hari dan setiap waktu kaum muda terlena dengan segala aktivitas “maya”, media sosial menjadi salah satu pemicu.

Belum lagi konsumsi narkoba, pergaulan bebas, tawuran, dan budaya nongkrong berjam-berjam di warung kopi tanpa ruang diskusi kecuali diskusi kusir dan tak menghasilkan apa-apa.

Maka perlu dipertanyakan dari 24 jam tersedia, berapa jam digunakan untuk melakukan hal yang produktif?

Sedangkan pemuda adalah cerminan masa depan bangsa. Mempersiapkan masa depan pemuda, sama artinya sedang mempersiapkan masa depan bangsa, sehingga bangsa tidak mengalami krisis dan kekosongan ketika peralihan generasi tiba.

Pemuda menjadi salah satu bagian yang diperhitungkan dalam peradaban bangsa, termasuk Indonesia. Pemuda lahir dan diamanahkan melakukan kerja-kerja peradaban untuk masadepan bangsa dan negara, ditangan dan dipundaknyalah harapan itu ditumpukan.

Tentu kerja-kerja peradaban itu lahir dari sebuah gerakan dan narasi, yang kaya ide dan gagasan, bukan lahir dari generasi yang miskin literasi dan pengalaman. Karena pemuda merupakan simbol dan cermin dari sebuah keadaan, maka benarlah sebuah petuah yang disampaikan “Jika ingin melihat peradaban sebuah negeri maka lihatlah masa depan para pemuda, karena pemuda hari ini merupakan jawaban masa depan sebuah negeri.”

Pikiran pemuda adalah rumahnya ide dan gagasan. Tentu pemuda yang kaya gagasan, mampu menempa dirinya sendiri dalam aktivitas-aktivitas yang produktif, mampu membaca peluang untuk menjemput sebuah momentum, ia mengenal teori produktivitas, karena hanya kerja-kerja produktif yang menghasilkan kualitas.

Pemuda yang produktif punya pikiran luas tentang masadepannya, kemudian berangkat dari sanalah ia memulai segalanya.

Setidaknya ada empat ciri pemuda yang produktif itu, diantaranya:
Memiliki Visi dan Mimpi

Pemuda merancang masa depannya, karena mimpi adalah peta dan pembakar semangat juangnya.

Memiliki Daya Pikir

Setelah ia punya mimpi tentang masa depan, selanjutnya ia berpikir untuk berdiri di atas mimpinya. Berpikir tentang cara dan jalan seperti apa yang akan ditempuh. Dalam hal ini, kreatif dan inovatif sangat diperlukan.

Mengetahui Momentum yang Tepat

Pemuda yang produktif selalu membaca peluang untuk meraih keuntungan, momentum merupakan cara yang cepat untuk mencapai mimpi. Pemuda yang mengerti memontum, sangat menghargai waktu, sehingga produktivitas kerja sangat diperhatikan.

Hati yang Mengontrol Pikiran
Pemuda yang memiliki karakter dan kedewasaan akan diuji dari kekuatannya dalam mengontrol pikirannya. Pikiran itu liar, ia hanya akan mampu dikendali oleh hati yang memiliki keimanan yang kuat. Pemuda dikenal sebagai darah muda yang kerap melakukan sesuatu tanpa memikirkan resiko jangka panjang. Untuk itu, penempaan karakter perlu dilakukan untuk bisa mengendalikan pikiran dengan hati.

*Penulis adalah putra Gayo asal kampung Owaq Kecamatan Linge yang kini berkiprah di Bandung Jawa Barat. Selain sebagai Founder Inspirasi Aslan, ia juga dipercaya sebagai Ketua KAMMI Kabupaten Bandung.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.