TAKENGON-LintasGAYO.co : Aceh Tengah dalam sebulan terakhir menjadi wilayah paling sering terjadi bencana longsor. Akibatnya, sejumlah ruas jalan putus. Penanganan bencana yang dilakukan BPBD Aceh Tengah dan pihak terkait lainnya, dinilai sebagian masyarakat terkesan lambat.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati (Wabup) Aceh Tengah, Firdaus memberikan tanggapannya. Saat meninjau lokasi longsor di ruas jalan Celala via Genting Gerbang, tepatnya di Skep Blang Kekumur, Firdaus mengatakan pihaknya menyadari lambatnya penanganan longsor di sejumlah lokasi.
“Kita bisa memaklumi keluahan warga. Namun, perlu disampaikan, saat ini kita kekurangan alat berat, sedangkan titik longsor cukup banyak dan jaraknya ada yang berjauhan. Jadi butuh waktu untuk memobilisasi alat,” katanya.
Lain itu, sebagian titik longsor merupakan jalan berstatus jalan nasional. Sehingga dibutuhkan koordinasi dengan pihak terkait soal penanganannya. Pun begitu, Firdaus berujar, BPBD Aceh Tengah telah bekerja maksimal melakukan penanganan darurat membersihkan longsoran yang menutupi jalan. “Mereka bekerja siang malam. Dalam perjalanannya pasti ada kekurangan,” ujarnya.
Firdaus berharap masyarakat tetap bersabar menunggu penanganan yang dilakukan. “Saya harap masyarakat bisa memaklumi dengan keterbatasan alat berat yang kita miliki,” sebutnya.
Wabup Firdaus menghimbau agar masyarakat berhati-hati saat melintasi lokasi rawan longsor. “Kita melihat, hujan terus turun. Hati-hati saat melintas di daerah yang rawan longsor,” tandas Firdaus.
[Mika/DM]





