JANTHO-LintasGAYO.co : Santri Dayah Insan Qur’ani mulai mengikuti ujian lisan semester 1, para santri fokus belajar untuk menghadapi ujian tersebut. Bagi mereka hari itu adalah hari istimewa, moment hari guru Nasional 2018 yaitu 25 November, dan dengan inisiatif dari mereka memberikan suatu persembahan untuk guru-guru mereka.
Saat itu para guru sibuk dengan aktifitas masing-masing, baik yang di asrama maupun yang di sekolah, tidak ada yang tahu tentang apa yang akan dipersembahkan oleh para murid, kecuali salah seorang pembina tempat mereka konsultasi dan izin untuk kegiatan itu karena melibatkan semua santri.
Sejak pagi, mereka telah meletakkan sebuah kado yang bertulis “teruntuk guru kami” di pintu ruang guru.
Siangnya, mereka menyelenggarakan upacara untuk penghormatan kepada guru sekaligus memperingati hari guru yang jatuh pada tanggal 25 November ini.
Acara yang diselenggarakan di sela-sela ujian lisan yang sedang mereka jalani, tidak mengurangi semangat mereka untuk memberikan sesuatu bagi para guru di momentum berharga ini.
Walaupun terkesan sederhana namun terlihat acara ini diikuti antusias, penuh haru, dan khidmat oleh seluruh santri dan para guru dilingkungan Dayah Insan Qurani.
Para guru tertunduk, mata mereka berkaca saat mendengarkan puisi yang dibaca oleh salah satu santri, berikut puisi persembahan santri IQ untuk guru :
Rajutan Ikhlas
(goresan pena: Rafiqatul Ulya)
Malam berbintang,
Dan pagi berhembus angin sejuk.
Diselimuti embun,
Nan hangat bagi pelita hati
Wahai,
Seluruh penyanjung khitmat pada Minda.
Gemuruh pengugat rasa ikhlas,
Pelipur lara setiap antah berantah kehidupan
Minda pada hati
Letih yang dililit jerih
Sudah kuduga saja
Lelahmu tak kau hirau lebih sangat
Terimakasih,
Telah mengubah angan pada letih yang tergurai
Pada lillah yang kau gurat dengan pasti
Guntai tanganku mengukir sajak
Agar patriot tersipu pada kata yang seharusnya dijunjung
Wahai,
Semoga,
Tuhan selalu tahu.
Selalu mengirim malaikat penghantar Rahmat untukmu
Dalam remangku yang kau hantar ribuan pelita
Semoga, kau dapat surga yang bersusung kekal
Kudoakan selalu,
Agar dihantar oleh semilir angin berganti
Disimak oleh seluruh ranting majapada
Didengar oleh puluhan burung yang berkicau
Karena,
Semuapun tau,
Akan takma abadi yang kau rajut
Dengan gurau kasih
Aku menabur cinta…
Pada aksara,
Untukmu.
Kemudian dilanjutkan pemberian hadiah untuk para uru, dan diakhiri dengan acara salam-salaman.
Di iringin hujan rintik-rintik menambah khidmat acara yang dipimpin langsung oleh ketua OSDIQ (Organisasi Santri Dayah Insan Qurani). Ketua panitia Ikhlasul Amal bersyukur, walaupun agak terburu-buru di tengah kesibukan ujian mereka masih bisa mempersembahkan hadiah kecil bagi para guru khususnya para guru di Dayah Insan Qurani.
“Alhamdulillah, walaupun sederhana ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap jasa para guru yang telah mendidik kami dengan ikhlas,” demikian ungkap Amal.
Direktur pendidikan Dayah Insan Qur’ani m, Ust Irhami mengapresiasi acara dan persembahan yang lakukan para santri.
“Dan semoga acara ini semakin mengeratkan hubungan antara para guru dan santri, karna hubungan baik dan hangat antara guru dan murid merupakan modal awal yang penting untuk memajukan kualitas pendidikan kita,” tutup Ustaz Irhami, guru Dayah Insan Qurani yang juga merupakan lulusan Monash University, Australia.
Hal senada juga disampaikan oleh guru lainnya, tentang apa yang dilaksanakan anak didik mereka hari ini, sehingga para guru memuji bahkan membuat status di Medsos untuk terimakasih kepada para santri mereka. [RN]