Pemerintahan Shafda Larut dalam Cerita Aman Gumong

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Seperti Awan Prado dari Kampung Jongok Kebayakan yang pandai mempermainkan jiwa seseorang, begitu juga dengan Aman Gumong dari Kampung Gemboyah Isaq sangat cerdas dan punya cerita legendaris.

Aman Gumong mengklaim bahwa dirinya yang pertama orang Gayo yang membeli alat “Katrol pancing”, yang beliau gunakan bukan untuk memancing ikan, tetapi untuk menangkap menjangan (giongen).

Aman Gumong memakai buah kayu bulungen sebagai umpan untuk memancing menjangan. Umpan pun dilempar di daerah lintasan menjangan dan beberapa waktu kemudian menjangan memakan bulungan dan terjadilah tarik menarik antara dirinya dan giongen sebagai mana layaknya orang memancing ikan di laut.

Aman Gumong juga menurut ceritanya pernah menyaksikan kera kecil menikam kera besar. Beliau menyaksikan ketika sedang merebus air nira di kebunnya. Mula-mula datang kera kecil mengambil sisa air nira yang sudah menjadi gula di kuali yang besar, kemudian datang kera besar menampar kera-kera kecil.

Seekor kera kecil tidak menerima kesewenang-wenangan kera besar, dan menikam kera besar dengan pisau Aman Gumong yang diselipkan di tiang rumah kebunnya. Kera besarpun bersimbah darah dan lari tunggang langgang masuk hutan. Akhirnya kera-kera kecil lainnya bisa menikmati gula nira tanpa gangguan kera besar.

Cerita populer lainnya, Aman Gumong pernah berjumpa dengan pejabat dan mengatakan bahwa buah kentang di kebunnya sebesar kelapa sambil mengangkat tangannya seolah memegang kelapa. Untuk meyakinkan pejabat itu, beliau tanyakan kepada anaknya, “Win, benarkan kentang di kebun kita sebesar ini?” Sambil mengepal tangannya.

Anak beliau pun membenarkannya dan beliau berkomentar, “Benarkan, anak kecil mana mau berbohong,” tegasnya meyakinkan pejabat tersebut.

Dalam sambutan pelantikan pejabat eselon III dan IV di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Selasa pagi kemarin, 2 Oktober 2018, Bupati Shabela Abubakar mengatakan, “Jangan berkomunikasi lewat media sosial karena itu ranah wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat.”

Lho, siapa pun berhak memakai media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain, tidak harus wartawan dan LSM. Siapakah “Aman Gumong” yang berada di sekeliling Pemerintahan Shafda sehingga dari hari ke hari tampak seperti acara “stand up comedy” yang pantas ditertawakan.

(Mendale, 3 Oktober 2018)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.