BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Terkait terbengkalainya pembangunan asrama haji embarkasi Aceh sejak 2013 lalu, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus (BUHK) Kemenag RI, H. M Arfi Hatim M. Ag mengaku harus mempelajari dan mengkaji persoalan ini.
“Kita pelajari dan kaji dulu untuk kemudian dicarikan solusinya,” kata Arfi Hatim pada acara pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh pada Rabu 4 Juli 2018 di asrama haji Aceh.
Arfi juga berharap bangunan ini segera diselesaikan agar pelayanan haji lebih maksimal.
“Biar proses hukum yang selesaikan,” tegas Ardi.
Lebih lanjut, Arfi mengatakan terobosan dan inovasi pada pelaksanaan ibadah haji terus dilakukan. Diantaranya peningkatan proses percepatan keimigrasian yang dilakukan di seluruh embarkasi Indonesia, termasuk Aceh.
“Tahun sebelumnya, setelah melakukan perjalanan selama 8 jam menuju Arab Saudi, jama’ah harus mengantre selama 4 s.d 5 jam sehingga jama’ah lelah. Maka, pemindahan proses keimigrasian ini lebih efektif juga didukung oleh pemerintah Arab Saudi,” kata Arfi
Selain itu, jelas Arfi lagi, pengembalian dana paspor bagi jama’ah yang mengurus secara mandiri juga akan segera dikembalikan di Aceh.
“Gelang para jama’ah juga telah dirancang khusus dengan QR code, yang jika di scan akan terbaca data jamaah, hotel, pondokan, kloter dll yang bisa mempermudah jamaah jika tersesat,” tambah Arfi lagi.
Tidak hanya itu, konsultan manasik haji, setiap sektor ada konsultannya. Karena haji tidak hanya fisik, sarana dan prasarana, yang menjadi perhatian penting manasik ini agar menjalankan ibadah khusyuk dan menjadi haji yang mambrur.
Pelantikan tersebut dihadiri Gubernur Aceh yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik H Rahmad Fitri, HD MPA, Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh, GM Garuda Aceh, Ketua KKP Kelas III Banda Aceh, Kepala Kanwil Kemenkum HAM, MPU Aceh, dan Perwakilan UIN Ar-Raniry. [Zuhra Ruhmi]