JAKARTA-LintasGAYO.co : Prestasi atlit balap sepeda nasional asal Gayo Kabupaten Aceh Tengah, Noviana terus melejit. Atlit yang sejak 2011 membela Riau ini terpilih membela Indonesia di ajang Asian Games 2018.
“Saya mendapat informasi menggembirakan ini dari Noviana beberapa hari lalu, dia dipastikan akan bertanding di Asian Games 2018 di kategori lomba MTB XC,” ungkap mantan pelatih Noviana di Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Aceh Tengah, Khalisuddin, Senin 25 Juni 2018.
Dijelaskan, seleksi di Pelatnas sangat ketat, Novi terpilih bersama saingan terberatnya, Kusmawati Yazid asal Jabar yang juga peraih Emas di PON Jabar 2016, sementara Novi saat itu meraih Perunggu.

“Prestasi Novi ini sangat berpengaruh positif terhadap atlit-atlit junior yang saat sedang kami gembleng menghadapi PORA (Pekan Olahraga Aceh) 2018,” tandas Ketua Harian ISSI Aceh Tengah ini.
Seperti diketahui, Noviana sebelum menjadi atlet Riau, terlebih dahulu digembleng di ISSI Aceh Tengah. Tidak adanya kepastian keikutsertaan Aceh mengikutkan cabang balap sepeda pada PON Riau beberapa tahun lalu, mengharuskan Novi bersama dua rekannya Nurwahyu Afriani (Riri) dan Isna Dewi direkrut ISSI Riau.
Pada saat itu, Novi belum berhasil meraih medali. Sedangkan rekannya Riri berhasil meraih medali Perak. Novi terus mengasah kemampuannya, terbukti pada PON Jawa Barat 2016, Novi meraih medali Perunggu.
Terpisah, Noviana menyatakan harapan do’a restu dari masyarakat Gayo dan Aceh umumnya agar dirinya mampu memberikan yang terbaik di ajang Asian Games nanti.
“Mohon do’a ama ine sebet sudere i Gayo, Aceh buge berhasil perjuanganku,” ungkap Novi berbahasa Gayo.
Menuju Asian Games Noviana dan kawan-kawan dilatih oleh Oki Raspati.
Pertandingan Asian Games 2018 cabang olahraga balap sepeda MTB XC akan dilaksanakan di Subang, Agustus mendatang.

Mengutip pemberitaan Tempo.co, Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) menyiapkan bonus sebesar Rp 1 miliar bagi pembalap Indonesia peraih medali emas Asian Games 2018. Bonus tersebut dipastikan di luar yang dijanjikan oleh pemerintah.
“Itu bonus yang akan kami berikan. Satu emas, satu miliar. Kenapa ini saya lakukan? Karena saya ingin semua pebalap termotivasi,” kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari di Jakarta.
Sementara untuk peraih perak akan diberi bonus Rp 250 juta dan perunggu Rp 100 juta.
“Memang cukup jauh perbedaannya. Itu kami lakukan agar pembalap lebih termotivasi untuk meraih emas,” kata pria yang juga seorang promotor tinju internasional itu. [Darmawan]