Oleh : Silvia Isni Fatarani*
Pada zaman sekarang pendidikan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sumber daya mahasiswa yang berkualitas karena dengan menghasilkan sumber daya manusia tersebut maka manusia dapat mengusasi teknologi, meningkatkan skill dalam bekerja dan menghasilkan karya-karya yang unggul dalam berbagai bidang maka dari itu, pendidikan menjadi prioritas utama yang harus dimiliki seseorang terutama mahasiswa ( Faith, 2006)
Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan dari usia 18 sampai 25 tahun dengan tahap antara masa remaja akhir dan masa dewasa awal yang memiliki tugas perkembangan dalam pemantapan pendirian hidup termasuk kariernya ( Yusuf, 2012). Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar di perguruan tinggi dengan menjalani proses pembelajaran ( Hartaji, 2012).
Proses pembelajaran yang diharapakan mahasiswa memiliki harapan untuk menentukan keberhasilan studi yang dijalankannya karena merupakan aspek penting dalam meningkatkan kesejahteraan mahasiswa tersebut (Jembarawati, 2012). Seorang siswa memiliki banyak harapan salah satunya harapan keberhasilan dalam studinya. Mahasiswa yang memiliki kesejahteraan emosi yang tinggi akan mencapai keberhasilan dalam studi karena adanya harapan yang ditunjukkannya (Jembarawati, 2012).
Harapan didefinisikan sebagai proses pemikiran seseorang dalam mencapai sebuah tujuan yang berisi adanya motivasi dalam menggerakan tujuan tersebut ( agency ) dan cara untuk mencapai tujuan tersebut (pathway) Synder (dalam Synder dkk, 2002). Harapan merupakan proses membangkitkan sistem motivasi dalam kognitif seseorang bukan hanya sebagai emosi Synder ( dalam synder dkk, 2002).
Proses pemikiran yang timbul dalam pikiran seseorang untuk menggerakan tujuan yang diinginkannya harus disertai adanya rasa percaya pada kemampuannya sendiri untuk mencapai nya Cramer & Dyrkaoz (dalam Synder, 2002). Diperlukannya cara dan strategi untuk mencapai tujuan dalam menggerakkan motivasi Irving, Synder, Crowson, 1998 ( dalam Synder, 2002).
Strategi dalam mencapai tujuan tersebut dapat dikonsepkan pada proses pembelajaran berdasarkan pada sebuah teori tujuan yang mengkaitkan sebuah tujuan yang diinginkan yang berisi orintasi hubungan sebab-akibat dan respons perilaku Elliott & Dweck, 1998 ( dalam Synder, 2002). Oleh karena itu, ada dua tujuan berbeda yang dipratekkan siswa dalam belajar yaitu learning goals dan performance goals. Learning goals mencerminkan keinginan individu untuk menambah wawasan dengan mempelajari dan menguasai keterampilan baru yang bertujuan untuk memperbaiki dan mendapatkan pemahaman dan siswa yang memilih jenis tujuan ini terlibat secara aktif dalam proses belajar mandiri sedangkan siswa yang memilih performance goals siswa-siswa ini biasanya hanya belajar berdasarkan penilaian dari orang lain biasanya dalam belajar mereka tidak meningkatkan usaha yang lebih, terdapatnya sedikit harapan, dan menunjukkan solusi pemecahan masalah yang menurun dan dengan mudahnya mengalami ketidakberhasilan Diener & Dweck ( dalam Synder 2002).
Teori tujuan tidak menjelaskan penyebab siswa hanya memilih satu jenis tujuan dalam pembelajarannya Convington ( Synder, 2002) namun, dengan adanya teori tujuan seseorang dapat melihat bagaimana cara belajanya dan dengan adanya teori harapan siswa tersebut dapat mengetahui alasan mereka seharusnya memilih yang mana yang akan meningkatkan kesuksesan mereka. Para teoritikus mengusulkan agar learning goals dapat diterapkan dalam proses belajar karena dapat meningkatkan prestasi akademik Covington ( Synder, 2002).
Emosi positif juga memepengaruhi adanya harapan dalam keberhasilan studi yang membuat siswa tersebut termotivasi dalam menyelesaikan tugas akademik, nilai yang bagus, kemampuan dalam mengatasi masalh dan memperoleh kepuasaan saat menghadapi adanya persoalan yang menimbulkan stress atau tekanan hidup Otih, 2012). Seorang siswa yang dihadapi dengan berbagai masalah jika memiliki harapan memugkinkan siswa tersebut akan mengatasinya dan meningkatkan probabilitas dalam kesuksesan mencapai tujuannya Conti ( dalam Synder, 2002).
Proses pembelajaran yang dihadapinya akan membuat usaha atau mengupayakan dalam mencapai tujuan yang di inginkan meskipun memiliki hambatan Rand & Cheavens ( dalam Rymbai & Sungoh, 2016). Rendahnya harapan akan keberhasilan studi siswa membuat siswa tersebut berhenti mencari upaya atau solusi dalam menghadapi masalahnya, memunculkan pikiran dan emosi negative yang dapat menghalangi usaha untuk mencapai tujuannya Synder, Felman, Shorey & Rand ( dalam Jembarawati, 2012).
Individu dengan harapan yang rendah tidak mampu memperbaiki kegagalannya dalam mencapai kinerjanya, memunculkan pikiran negative dan berperilaku agresif jika adanya penghinaan yang diterimanya sehingga tekanan -tekanan psikologisnya bertambah Synder, Feldman, Shorey & Rand ( dalam Jembarawati, 2012). Beberapa penelitian yang terkait dengan harapan dikemukakan oleh beberapa ahli salah satunya Menurut Synder ( 2002) menyatakan adanya harapan tinggi yang dimiliki siswa membuat siswa tersebut dapat mengkonsepkan dan mengarahkan tujuan yang dimilikinya dengan baik sedangkan siswa dengan harapan yang rendah tidak dapat mengkonsepkan harapannya dan mengarahkannya dengan tidak jelas Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Synder, Felman, Shorey & Rand (dalam Synder 2002) menyatakan siswa yang memiliki harapan yang tinggi akan cenderung menetapakan dan mengarahkan tujuan dan melihat bagaimana cara belajar mereka sehingga dapat meningkatkan motivasi mereka dalam belajar untuk meraih prestasi akademik yang baik.
Menurut Pulpev (2000) menyatakan siswa harapan rendah memungkinkan untuk mengalami kecemasan karena siswa dengan harapan rendah menghindari dan melakukan hal yang tidak produktif yang sesuai dengan apa yang dipikirkannya sedangakan menurut Jembarawati (2012) menyatakan harapan keberhasilan studi dipengaruhi adanya orienstasi masa depan yang dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga mengarahkan tujuan dan menyakinkan dirinya dalam mencapai keberhasilan akademik.
Synder (1994) menyatakan adanya karakteristik psikologis yang dimiliki seseorang di dalam dirinya memiliki harapan yang tinggi dengan penelitian yang dilakukannya salah satunya yaitu:
1. Optimis
Seseorang dengan harapan yang tinggi dapat mencapai tujuannya karena adaya energi untuk mendorong pencapaian tujuan tersebut.
2. Memiliki persepsi control terhadap dirinya
Seseorang dengan kecendrungan harapan tinggi akan memiliki keyakinan terhadap dirinya
3. Memiliki persepsi tentang kemampuannya dalam pemecahan masalah
Kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah berkaitan dengan bagaimana menyelesaikan dalam mencapai tujuan dengan mengantisipasi, mencari solusi dan mengembangkan perencanaan.
4. Kompetitif
Seseorang dengan harapan tinggi akan cenderung menikmati kerja keras dan menikmati interaksi nya dengan orang lain.
5. Harga diri (Self esteem) tinggi
Seseorang yang memiliki harga diri tinggi akan cenderung untuk berpikir posutif dalam meraih tujuan yang mereka inginkan
6. Tidak merasakan perasaan cemas atau depresi
Seseorang yang memiliki harapan tinggi tahan terhadap kecemasan. Seseorang yang memiliki harapan yang tinggi akan memiliki semangat untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin mereka capai.
Selain itu, menurut Adelar & Summapow (2004) harapan adalah proses pemikiran yang bersifat transcendental dimana harapan mengungkapkan kemampuan seseorang dalam membayangkan masa depannya. Adanya harapan dapat memberikan yang terbaik dimasa depan dan diperlukan proses bekerja atau untuk mencapainya karena harapan yang dikembangkan dapat dikembangkan pada proses kerja nantinya sehingga harapan dapat membawa kepercayaan bahwa masa depan yang baik adalah sesuatu yang dapat dibawa ( Peterson & Seligman, 2004).
Daftar Pustaka
Adelar, S.B & Sumampow, N. 2004. Hope & Forgiveness Among Children on Their Pathways Out of Trauma. Depok : Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI
Diesner & Robert, B. (2010). Practicing Positive Psychology. John Wiley & Sons, INC.
Jembarawati, O. (2012). Pelatihan Orientasi Masa Depan dan Harapan Keberhasilan Studi Pada Siswa SMA. Humanitas. 12 (1)
Rymbai, R,. Sungoh, S,. M. (2016). Hope and Happiness of Female Post Graduate Students. Internasional Education & Research Journal. 2 (10).
Snyder, et al.(1991). The will and the ways: Development and validation of an individual-differences measure of hope. Journal of Personality and Social Psychology. 60.
Snyder, C. R., Shorey, H. S., Cheavens, J., Pulvers, K. M., Adams III, V. H., & Wiklund, C. (2002). Hope and Academic Success in College. Journal of Educational Psychology. 94(4), 820-826.
*Mahasiswa Psikologi Unsyiah