REDELONG-LintasGAYO.co : Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) STAIN Gajah Putih Takengon Kampung Godang, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, menggelar workshop tiga jam bersama Kopi Gayo di Masjid Kampung Godang pada Jum’at 20 April 2018.
Workshop dengan tema “Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Kopi dan Usaha Dodol Kopi Gayo Untuk Meningkatkan Mutu Tanaman dan Ekonomi Masyarakat Kampung Godang” ini berlangsung selama tiga jam dengan menghadirkan pemateri dari Pengusaha Muda Gayo Sahuri Ramadana dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah Yusra.
Ketua Panitia, Kasmaini mengatakan acara ini bertujuan untuk memberikan pecerahan kepada masyarakat bahwa hasil alam yang ada di Bener Meriah ini yaitu kopi memiliki manfaat yang luar biasa. Bukan hanya untuk diminum, tetapi dapat digunakan untuk pupuk dan juga bahan makanan.
Selaras dengan yang disampaikan Kasmaini, Sahuri Ramadana yang menjadi pemateri pertama mengatakan bahwa kopi memiliki banyak manfaat, mulai dari batang, daun, kulit, dan bijinya bisa dimanfaatkan.
“Kopi ini banyak sekali manfaatnya, batangnya bisa kita jadikan hiasan rumah, gantungan kunci, kulitnya bisa kita gunakan untuk dodol, untuk cascara (teh kulit kopi), pupuk kompos. Daunnya bisa kita gunakan untuk peyek juga teh. Dan bijinya bisa digunakan untuk parfum, serta bubuknya selain bisa untuk minuman juga bisa dijadikan masker, penghilang bau dan lain sebagainya. Jika kita bisa memanfaatkan ini semua maka ekonomi kita bisa meningkat, karena tidak hanya bijinya yang kita jual, tapi seperti daun, batang, kulit nya juga bisa kita manfaatkan,” Jelas Sahuri sambil menunjukan gambar contoh pemanfaatan kopi melalui infokus kepada masyarakat.
Sedangkan pematari yang kedua, Yusra yang menjelaskan tentang pembuatan pupuk kompos menjelaskan bahwa pembuatan pupuk ini tidak sulit namun keinginan masyarakat yang sangat kurang.
“Kita lebih mau menggunakan pupuk kimia dibandingkan dengan pupuk kompos, padahal pembuatannya tidak rumit dan biayanya juga sangat murah. Saya berharap setelah adanya pelatihan ini masyarakat harus mau membuat pupuk kompos ini,” tegas Yusra.
Setelah menjelaskan materi tentang pembuatan pupuk kompos ini, Yusra langsung mempraktikkan pembuatan pupuk kompos dan terlihat masyarakat sangat antusias mengikuti pelatihan ini.
Bahkan salah seorang warga kampung Godang, M. Salim juga sebagai peserta pada acara tersebut menyatakan senang dnegan adanya kegiatan pelatihan pupuk kompos ini. Pasalnya saya juga senang membuat pupuk kompos, sebelum mengikuti kegiatan ini saya tidak paham apa saja campuran yang digunakan untuk pembuatan pupuk kompos.
“Alhasil setelah mengikuti kegiatan ini saya jadi tahu bagaimana caranya membuat pupuk kompos yang berkualita,” kata Salim. [Ahmad Yuliandi/ZR]