Oleh : Uswatuddin*
Pernah rindu singgah di sini
Kujamu, kujamu ia disegala rasa
Dengan harapan ada catatan kecil yang ia bawa
Bekal berlayar menuju samudra
Pernah rindu singgah di sini
Kutitip rasa di ujung jemari
Agar ia bisa menghitung setiap langkah
Ketika menghilang dari tatapan mata
Mata, mata yang selalu berkaca
Di tanah, di batu, di debu, di lorong, di tangga
Di penantian yang teramat sapih
Pernah rindu singgah di sini
Kubagi, kubagi semua yang aku punya
Tapi aku tak pernah kehilangan
Sebab waktu yang akan menjawab
Akankah tersimpul do’a yang kutasbih dipertiga malam
Akankah terajut makna di ujung penantian
Akankah biru langit yang kutatap dihelaan napas terakhir [SY]
Medio Februari 2013
*Drs. Uswatuddin, M.AP lahir di Isaq, 26 September 1963, mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Takengon ini mendidikasikan diri sebagai agen of change dunia pendidikan dengan sederetan prestasi. Ia menamatkan pendidikan dasarnya di MIN Boom, MTsN Boom Takengon, dan MAN Banda Aceh. Prestasi akademik hingga ekstrakulikuler pernah ia raih, juara baca puisi se-Banda Aceh 1980, juara pidato se-Banda Aceh 1981, juara Sarung Tinju Emas dan lain sebagainya. Alumnus Universitas Syiah Kuala 1989 ini kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Aceh Tengah.