TAKENGON-LintasGAYO.co : Pada tahun ini, BPNB Aceh kembali melaksanakan kegiatan Sinkronisasi dan Konsolidasi Kegiatan Pelestarian Nilai Budaya Aceh dan Sumatera Utara. Kegiatan rutin setiap tahun ini digelar sebagai wujud tanggung jawab kami untuk menyelaraskan kegiatan dan menghindari overlapping kegiatan antar instansi dalam wilayah kerja yang sama. Dengan adanya kegiatan ini, kita dapat membuat komitmen untuk saling bahu membahu untuk mencapai tujuan yang sama, utamanya dalam rangka pemajuan pembangunan kebudayaan.
Demikian disampaikan, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh, Irini Dwi Wanti, S.S, M.SP saat pembukaan Sinkronisasi dan Konsolidasi Kegiatan Pelestarian Nilai Budaya Aceh dan Sumatera Utara Takengon, Aceh Tengah, Selasa 19 Maret 2018.
Dikatakan, BPNB Aceh merupakan unit pelaksana teknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang wilayah kerjanya meliputi Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara. “Dengan mengusung tema Kebudayaan sebagai Pilar Terdepan Pembangunan Karakter Bangsa, diharapkan diperoleh masukan guna mendukung program kerja di wilayah kerja BPNB Aceh. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan integritas dan kualitas kerjasama pengembangan kebudayaan dan pendidikan,” tegasnya.
Selanjutnya, perlu pemahaman tentang pentingnya karakter dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan. Hal itu sesuai dengan kebijakan pemerintah di bidang pembangunan kebudayaan, yang salah satunya yaitu perbaikan karakter anak bangsa. Argumen lain dari pemilihan tema tersebut adalah agar pembangunan karakter bangsa lebih berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjadi masyarakat yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.
“Namun, permasalahannya, pendidikan selama ini kurang mementingkan faktor kebudayaan, baik sebagai landasan dan isi maupun sebagai sebuah pendekatan sehingga terjadi dehumanisasi peserta didik. Peserta didik sudah terserabut dari akar budaya dan lingkungannya. Untuk itu, kami dari BPNB Aceh sebagai lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan, mengangkat tema tersebut dalam kegiatan ini,” katanya.
Adapun hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan ini, lanjut Irini, terwujudnya keselarasan pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan pembangunan karakter dengan semua UPT pusat di daerah, dinas, dan instansi terkait lainnya; serta tersusunnya program kerja tahunan pembangunan bidang kebudayaan sesuai dengan tugas dan fungsi, program, dan anggaran dari semua satuan kerja.
Seperti diketahui, kegiatan ini berlangsung selama empat hari, yaitu dari 19 sampai dengan 22 Maret 2018. Peserta dalam kegiatan ini ditentukan berdasarkan kriteria, yaitu yang terkait dengan mitra kerja BPNB Aceh dalam bidang kebudayaan. Di antaranya Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara dan Aceh. Dinas Kebudayaan Provinsi, Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera dan Aceh. Instansi terkait lainnya, praktisi, akademisi, sejarawan, dan budayawan yang berjumlah 110 orang.
[Darmawan Masri]