Mahasiswa Gayo Kunjungi Memorial Perdamaian Aceh

oleh

BANDA ACEH-puluhan mahasiswa asal Gayo di Benda Aceh berkunjung ke memorial perdamaian untuk mengetahui secara mrndalam mengenai proses perdamaian di Aceh.  Memorial Perdamaian bwrada di Kesbangpol Aceh, Senin 26 Februari 2018.

Dedi Adrian, SE, MM dari Kesbangpol Aceh mengatakan, memorial perdamaian didirikan supaya generasi muda di Aceh tidak lupa dengan aejarah perdamaian, MoU Helsinky, dan Butirannya UUPA.

“Perdamaian yang dicapai bukan karena bencana tsunami, tapi proses sudah berlangsung jauh sebelum bencana tersebut, tsunami akhirnya yang menjadi momentum terciptanya perjanjian perdamaian di Helsinky,” Kata Dedi Adrian.

Dalam kunjungan itu mahasiswa mempertanyakan apakah saat ini perdamaian sudah selesai, dan kelompok yang berkonflik sudah tidak ada lagi.

“Kami hanya mendengar dulu ada kontak senjata dan lain-lain, ada teman-teman yang cerita sering sembunyi dibawah meja, tapi kami tidak melihat yang mana buktinya,” kata Mahasiswa.

Pada kesempatan itu Mahasiswa juga mendapat penjelasan seputar UUPA dan perintah yang terkandung didalamnya. Termasuk masalah bendera, wali Nanggroe, Himne, KKR, Pemilu dan Lain-lain.

Kehadiran mahasiswa ikut diterma T. Nasruddin, SE. (Sekretaris Badan Kesbangpol Aceh), Dedy Andrian, SE,MM. (Kasubbid Penanganan Konflik, Badan Kesbangpol Aceh), Nurul Aflah (Staf Sekretariat Badan Kesbangpol Aceh),  Farisya Zahna, S.Pdi. (Kurator Ruang Memorial Perdamaian Aceh/Staf Bidang Poldagri Badan Kesbangpol Aceh), Muhammad Mardian, SH.,MH (Kurator Ruang Memorial Perdamaian Aceh/Staf Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Aceh), Mardian (kurator,), Joko Sutranto, SE (Staf Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Aceh). (js)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.