BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Biologi (HMB) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsyiah melepas 120 ekor tukik atau bayi penyu ke laut lepas pada Selasa 20 Februari 2018 sore di Gampong Lampaya, Pantai Pasie Jaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar .
Kegiatan dengan tema Selamatkan Penyu, Selamatkan Ekosistem Laut ini merupakan salah satu agenda utama dari serangkaian acara pada Pekan Konservasi Sumber Daya Alam (PKSDA) 2018.
Ketua panitia PKSDA 2018, Muhammad Firhan Al-Azhar mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu cara menyuarakan pentingnya konservasi alam kepada masyarakat sehingga ke depan akan muncul gagasan-gagasan dari masyarakat untuk menjaga alam.
“Kita memilih hewan penyu untuk menyuarakan aksi konservasi ini karena penyu masih relatif banyak diburu hingga saat ini,” kata Firhan.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FMIPA, Dr Ilham Maulana menyebutkan bahwa kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler seperti ini memang sedang digalakkan di Unsyiah. Para mahasiswa bahkan akan diberi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) ketika lulus nanti, sebagai bukti keaktifan dalam kegiatan-kegiatan seperti ini. Dan menurut hasil survey, justru kegiatan seperti inilah yang memudahkan para lulusan mencari kerja nanti.
Selain aksi pelepasan tukik ini, PKSDA juga menggelar penanaman manggrove di desa Rukoh, Lomba mewarnai tingkat TK dan SD, Seminar Konservasi, dan juga Expo yang melibatkan duabelas stand. Acara yang berlangsung 20-26 Februari ini merupakan agenda tahunan HMB yang ke-14.
Di Program Studi Biologi FMIPA Unsyiah, tempat HMB bernaung, konservasi merupakan salah satu fokus studi dalam bidang Ekologi dan Biodiversitas. Banyak dari alumni FMIPA Biologi bekerja di bidang konservasi hingga saat ini, termasuk Rudi Putra, peraih Goldman Price tahun 2014, penghargaan tertinggi bidang konservasi di dunia. [SP/ZR]