KUTACANE-LintasGAYO.co : Pasca pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tenggara, perombakan jabatan terus dilakukan hingga kini. Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Anti Korupsi (Langkar) Agara Nawi Sekedang kepada lintasGAYO pada Selasa 13 Desember 2018
“Namun sejak beberapa hari terakhir bupati dan wakil bupati Agara melakukan perombakan jabatan bukan hanya terhadap pejabat eselon tetapi tingkat staf pun sudah puluhan orang telah dipindah tugaskan,” kata Nawi
Nawi juga menambahakan, berdasarkan informasi terakhir yang diterima belasan staf medis di RSU telah dipindahkan tugaskan dan staf di Badan Keuangan Agara, BMCK atau PU, dinas kesehatan serta sejumlah staf di SKPK lainnya.
“Selama dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Agara sudah beberapa kali mutasi atau pelantikan dilakukan. Namun pelantikan terhadap pejabat itu bukan dari hasil seleksi atau lelang jabatan terbuka. Apalagi hasil akhir lelang jabatan pun sampai saat ini belum ada kejelasan,” tambahnya.
“Bahkan kuat dugaan pelantikan terhadap pejabat eselon di Agara beberapa kali itu tidak ada rekomendasi dari komisi KASN,”ungkap Nawi.
Tak hanya itu menurut Nawi, banyak aturan yang telah dilanggar oleh bupati dan wakil bupati Agara itu. Sebab beberapa hari lalu belasan kepala puskesmas dimutasikan tetapi yang melantik langsung Plt Sekda Agara M.Ridwan SE MSi dan itu jelas telah melanggar UU Nomor 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Agara Masudin dihubungi via telepon selulernya mengatakan sebaiknya untuk hal itu tanyakan saja langsung kepada plt Sekda Agara.
“Sebab Plt Sekda yang lebih berkompeten untuk menjawabnya atau biar saya sampaikan dulu kepada plt. Sekda nanti saya kabari kembali,” ujar Masudin singkat.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan resmi dari kepala BKPSDM Agara terkait hal ini. [Jubel/ZR]
