
TAKENGON-LintasGAYO.co : Dari 446 koperasi yang terdaftar di Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Aceh Tengah, hanya 224 yang berjalan dengan baik. Sisanya, tidak berjalan.
Demikian disampaikan Kabid Koperasi dan UKM pada Disdagkop dan UKM Aceh Tengah, Jamaluddin saat menghadiri rapat pembentukkan Koperasi Jasa Wisata Alam Gayo, Selasa 23 Januari 2018 di Lukup Badak, Pegasing.
Jamaluddin yang hadir bersama Kasi Pengawasan, Taniro Jaya dan Kasi Koperasi, Saidi Zulkarnain menerangkan, kevakuman koperasi-koperasi tersebut dikarenakan ketidakpahaman masyarakat terhadap peran dan fungsi koperasi.
“Banyak masyarakat menganggap koperasi itu sebagai wadah penerima bantuan dari pemerintah. Tentu anggapan ini berbanding terbalik dengan peran dan fungsi koperasi itu sendiri. Dimana, pada koperasi sebenarnya jika ingin untung, maka anggotanya yang harus proaktif. Apa yang dijadikan usaha dalam koperasi itu, ini banyak yang belum paham,” tegas Jamaluddin.
Mengatasi itu, pihaknya terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang cara pengelolaan koperasi. Namun, Disdagkop dan UKM hingga saat ini masih memiliki kendala.
“Tidak tersedianya anggaran sosialisasi menyulitkan kami memberikan pemahanan secara intens kepada masyarakat. Namun demikian, kita tetap bekerja. Kami berharap, masyarakat mau mengundang kami memberikan pemahaman ini,” katanya.
Ia pun mengapresiasi terbentuknya Koperasi Jasa Wisat Alam Gayo ini. Menurutnya, saat ini di Aceh Tengah tidak banyak koperasi yang bergerak di bidang jasa wisata.
“Padalah alam kita mendukung untuk wisata. Terlebih, koperasi yang baru berdiri ini sudah mempunyai usaha wisata adventure yang terdiri dari arung jeran, guide tourism dan wisata adventure lainnya. Kami yakin koperasi ini akan berkembang jika dikelola serius,” tandasnya.
[Darmawan Masri]