Ini Pemenang Kompetisi Indonesia Latte Art Artist di Takengon

oleh
Pemenang Gayo Brewer Battle (Junaidi)
Pemenang Gayo Brewer Battle (Junaidi)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Indonesia Latte Art Artist (ILAA) yang dipimpin oleh Ardian Maulana  melakukan road show di 24 kabupaten/kota di Indonesia, Gayo menjadi ajang terakhir yang dikunjungi sebagai tempat Roadshow ILAA 2017.

Pada kegiatan ini juga berlangsungnya ajang kompetisi Latte Art Battle dan Latte Art Brewers yang diikuti 42 orang brew master dan 12 orang latte art artist dari beberapa kabupaten di Aceh dan bahkan dari Bandung.

Dari dua kompetisi yang diadakan di Tootor Coffee, Nunang pada Minggu, 25 Desember 2017 pagi s.d malam, kompetisi Latte Art Battle 2017 dimenangkan oleh Arif Pramono (peserta Independen) sebagai juara I, Indra (Kinimico Cafe) juara II, dan Disa Mahrani (Tootor Coffee) juara III.

Sedangkan kompetisi Gayo Latte Art Brewers, dimenangkan oleh Dedek Ramadhan (Koffie Annan) sebagai Juara I, Ratomi (Amma sport coffee) Juara II, dan Nanda (158 coffee kota langsa) sebagai juara III.

Sebelum pembagian tropi, uang tunai dan sertifikat, para dewan juri Mahdi Usati (CQI Q-Grader), Joka Syauta (Experienced Cupper), dan Iwan Juni (Praktisi kopi), serta Ardian Maulana dan Fajar dari ILAA menyampaikan sangat berterimakasih kepada peserta yang telah berpartisipasi dalam ajang kompetisi Barista ini.

“Jangan bosan-bosan untuk mengeksperimen kopi Gayo dari petani kopi, prosessing dan lainnya. Tangan panjang dari petani kopi adalah baristanya sendiri,” terang Syauta yang akrab disapa Ota ini

Selain itu, sebagai praktisi kopi dan dewan juri yang kompeten, Iwan Juni, menyatakan apresiasinya kepada pendiri ILAA Ardian Maulana, karena telah unggul pada bagian proses primer.

Iwan juga menerangkan, sebagai petani kopi di hulu, Barista Gayo dan Ardian Maulana mempuyai dua komparatif pertama proses primer, dan kedua proses sekunder.

“Yang jelas, Bang Ardian unggul di proses sekunder mulai dari bringpin sampai penyeduan kopi. Tapi kita unggul pada proses primer, dari pasca panen, hingga bringpin,” tambah Iwan.

Seorang Barista, kata Iwan lagi, sangat penting untuk mempelajari masalah kopi secara mendalam, dan memberikan dukungan kepada generasi-generasi penerus, apalagi dari memontum ILAA ini.

Di akhir perbincangan para dewan juri pendiri ILAA ini sangat berharap agar para barista menyatukan visi misi menjadi nomor satu, sehingga kopi Gayo lebih dikenal.

kegiatan ditutup dengan penampilan Ngongsi Club, yang menghibur peserta dan pengunjung hingga pukul 23:00 Wib. [Junaidi/ZR]

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.