45 Peserta Akan Ikuti Lomba Baca Puisi Anti Korupsi Komunitas Seni Kuflet

oleh

 

Lokasi Lomba Baca Puisi Anti Korupsi di Rumoh Makan Mato Aie (Ansar Salihin)

PADANGPANJANG-LintasGAYO.co : 45 Peserta telah mendaftar sebagai peserta lomba baca puisi memperingati Hari Anti Korupsi Internasional oleh Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang. Informasi tersebut disampaikan Soleha Hasanah Humas panitia saat dijumpai di Padangpanjang, Jumat 8/12/2017.

“Lomba Baca puisi ini Insyaallah dibuka Oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padangpanjang, Alvi Sena, ST, M.T sedangkan penutupannya akan ditutup oleh Ketua DPRD Kota Padangpanjang Dr H Novi Hendri SE MSi,” Sebut Hasanah.

Lomba Baca Puisi Hari Anti Korupsi yang dilaksakan pada 9 Desember 2017 ini bertujuan untuk mengapresiasi kreatifitas pelajar dalam berkarya, juga memberikan pembelajaran kepada peserta dan masyarakat agar terhindar dari budaya korupsi sejak dini.

“Event ini juga dapat mempererat tali silaturahim sesama anggota, terlebih para peserta juga diharapkan dapat mengantisipasi korupsi bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan, bangsa serta negara,” kata Ketua Panitia.

Fiqkri Aprija Ketua Komunitas Seni Kuflet menjelaskan, Lomba Baca Puisi Hari Anti Korupsi Internasional tersebut sekaligus dapat mengkritisi prilaku korupsi yang telah membudaya di Indonesia dengan berpuisi.

“Melalui kegiatan ini memberikan penyadaran moral bagi generasi muda untuk berani jujur,” tutur Sutradara di Komunitas Seni Kuflet.

Sementara itu Dr. Sulaiman Juned, M.Sn Penasihat Kuflet mengatakan, panitia juga telah menyediakan hadiah trophy, piagam, uang pembinaan dan buku-buku sastra dari sastrawan Indonesia. Buku-buku tersebut sudah dikirim Komunitas Seni Kuflet sebagian dan masih ada buku dari sastrawan dalam perjalanan.

“Buku-buku telah kami terima dari para sastrawan, seperti Sosiawan Leak, Gus Tf, Sulaiman Juned, L.K. Ara, Mustafa Ismail, Budhy Setyawan, Bunga Rampai Buku PMK (Forum Sastra Solo), Secangkir Kopi, buku Puisi Penyair Enam Negara (The Gayo Institut), Antologi Puisi Pasa dalam tiga bahasa (The Gayo Institut), FPL Padangpanjang juga menyerahkan beberapa buku buat hadiah,” papar Penyair yang teaterawan serta dosen ISI Padangpanjang itu. [Win Ansar/ZR]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.