BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Perkumpulan urang Gayo di Banda Aceh Keluarga Negeri Antara (KNA) mulai menggulirkan program pengajian bulanan.
“Ahhamdulillah setelah sekian lama, akhirnya pengajian ini mulai bergulir,” kata Ketua KNa, Jamhuri, MA, Sabtu 2 Desember 2017.
Disampaikan, pada pengajian awal KNA mengundang Prof. Dr. Al Yasa Abubakar, MA senagai pemateri. “Selanjutnya pengajian ini akan diisi oleh akademisi dari Gayo lainnya,” kata Jamhuri.
Sementara, dalam pemaparan materinya Prof. Al Yasa menggambarkan keadaan Gayo dengan datangnya Belanda pada tahun 1900 dan baru mengenal mobil tahun 1012 sedangkan untuk daerah pedalaman Gayo baru mengenalnya pada tahun 1960-an.
“Jadi pengenalan Gayo terhadap teknologi masih sangat baru bila dibanding dengan daerah Jawa apalagi dengan negara-negara maju. Karena itu urang Gayo berhadapan dengan ilmu pengetahuan “gere meh gintese ilen atau sengongen atau dis orientasi,” kata mantan Kadis Syariat Islam Aceh ini.
Dikatakan lagi, menurut pengamatannya orang Gayo dahulu masih lebih pinter dari sekarang, ini bisa dilihat dari ungkapannya ketika menyuruh anaknya sekolah. “Sekulah ko win/ipak kati pane, artinya perintah jelas tujuan dari hidup generasi mereka supaya pinter dan berilmu pengetahuan. Sedangkan sekarang orang tuan menyuruh anaknya sekolah tapi tujuannya tidak jelas sekulah ko wan/ipak kati bebuet,” ujarnya,
Selanjutnya Al Yasa berharap kepada peserta pengajian untuk mengetahui bahwa tujuan dari pengajian atau pengkajian adalah meningkatkan kualitas diri, menjadikan hidup menjadi modern. Artinya hidup harus mampu memanfaatkan teknologi dan mempunyai pola pikir teknolog dengan hidup efektif dan epesien.
[SP/DM]





