Muslimah IKAT Aceh Latih Warga Tajhiz Jenazah

oleh

JANTHO-LintasGAYO.co : Bidang Pemberdayaan Muslimah, Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, melaksanakan pelatihan Tajhiz Jenazah di Komplek Bumi Asri Desa Reuloh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh desa tersebut. Pelatihan yang mengambil tema, “Urgensi Prosesi Fardhu Kifayah dalam Penguatan Kader Umat,” berlangsung sejak pukul 09.00 hingga menjelang siang.

Wakil Ketua IKAT Bidang Pemberdayaan Muslimah, Cut Endang Sari, Lc., MA. menyebutkan bahwa kehadiran mereka ke desa Reuloh adalah inisiatif dari masyarakat desa sendiri.

Cut Endang juga menjelaskan bahwa mereka selalu siap untuk melakukan pelatihan dan pengkajian dalam rangka peningkatan kualitas keilmuan masyarakat. Ini merupakan gerakan pengabdian dan tanggung jawab keilmuan. Bidang Muslimah IKAT juga memiliki tenaga ahli di dalam berbagai bidang, seperti Pelatihan Fardhu Kifayah, Tahsin, Tahfiz, Mawaris, Fikih, Ekonomi, Bahasa dan bidang lainnya.

Nurmarini, BA., salah satu Tim Pelatihan Tajhiz Jenazah yang turun ke Desa Reuloh menjelaskan bahwa kegiatan ini masih bersifat kondisional. TetapiĀ  mereka akan selalu siap berkoordinasi dengan berbagai pihak agar kegiatan kegiatan pengembangan keilmuan berbasis muslimah dapat selalu ditingkatkan dalam berbagai level.

Kajian Rutin

Selain itu, untuk memperdalam kajian keilmuan di kalangan internal, Bidang Muslimah IKAT pada Minggu, (26/11/2017) mengadakan Kajian Rutin. Kajian ini diasuh oleh Ustazah Rafiqah Ahmad, Lc., MA, Dosen Ekonomi Syariah, dan Ustazah Dr. Sarina Aini, Lc. MA, Dosen Fikih dan Ushul Fikih.

Acara ini dilangsungkan untuk membahas kajian kajian kontemporer dan peningkatan wawasan keilmuan anggota IKAT. Kajian Rutin ini berlangsung hangat walaupun ditengah guyuran hujan yang lebat. Berbagai argumentasi baik klasik dan kontemporer dipaparkan oleh dua orang pemateri yang memang pakar di bidangnya.

Dr. Sarina Aini yang sedang menyelesaikan Program Doktoral keduanya di UIN Ar Raniry menyebutkan bahwa agenda ini sangat penting, bahkan kalau memungkinkan diperluas areanya. Spirit diskusi dan peningkatan keilmuan muslimah harus terus digenjot untuk menghadapi tantangan global yang semakin deras. Sarina juga mengingatkan bahwa peningkatan keilmuan bukan hanya untuk akademisi.

“Bahkan seorang ibu rumah tangga pun seharusnya memiliki keilmuan yang mumpuni, karena merekalah madrasah pertama dan benteng keilmuan masyarakat,” pungkasnya lebih lanjut.

Cut Endang, Lc., Wakil Ketua IKAT bidang Pemberdayaan Muslimah juga menyebutkan bahwa agenda ini merupakan ajang silaturahmi, disamping penguatan keilmuan. Pengalaman menuntut ilmu di berbagai negara di Timur Tengah tentu harus mampu kita artikulasikan dalam kegiatan dan keseharian kita. Jangan sampai amanah keilmuan yang kita emban menjadi bias. Selain silaturahmi internal, Bidang Pemberdayaan Muslimah juga telah mengagendakan beberapa agenda silaturahmi dengan berbagai pihak di Aceh.

“Ini kita maksudkan semata-mata untuk membangun Aceh yang bersyariah dan tampil di gelanggang peradaban kekinian,” tutup Cut Endang.

[SP/DM]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.