Pedagang Pasar Inpres Mengeluh, Atap Ruko Bocor

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Akibat atap dan tiang bangunan bocor, mengakibatkan sebagian pedagang di pusat pasar lantai II Pasar Inpres Takengon menutup kiosnya, karena air hujan menggenangi ruko mereka.

Pantauan Selasa (31/10) lalu, pada bangunan pusat pasar lantai II Pasar Inpres yang dibangun pada tahun 2012 lalu, kondisinya memprihatinkan selain atap bocor air juga merembes dari tiang bangunan akibatnya sejumlah ruangan tutup dan sangat merugikan pedagang dilain pihak pedagang harus memenuhi kewajibannya dalam membayar sewa pertahunnya mencapai 3- 4 kita belum lagi ada pedangan yang lapaknya disewa dari pihak ketiga bisa mencapai yang mengeluarkan 10 atau 15 juta pertahunnya.

Diansari Guci salah seorang pedagang yang ditemui wartawan di pusat pasar lantai II Pasar Inpres Takengon mengeluhkan kondisi pasar tersebut selain bocor juga menurutnya kontruksi bangunan juga tidak seperti harapan pedagang.

“Banyak tiang yang dibangun terkesan mubazir dan menghalangi lorong sehingga mengganggu para pembeli, belum lagi tangga menuju lantai dua letaknya kurang tepat, tidak terlihat oleh calon pembeli akibatnya merugikan para pedangan yang berjualan di lantai II,” terang Guci.

Menyikapi keluhan para pedagang pusat perbelanjaan Lantai II Pasar Inpres Takengon, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh Tengah Syukurudin menyatakan bahwa, pada dasarnya keluhan para pedagang di pusat perbelanjaan Lantai II Pasar Inpres yang dibangun pada tahun 2012 tersebut sudah pernah ditindaklanjutinya pada saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Aceh Tengah.

Bahkan pada saat itu terhadap keluhan para pedagang itu sengaja menerjunkan tim pansus DPRK, bahkan menurutnya pihaknya juga telah mengusulkan kepada pihak terkait untuk membangun tangga yang baru sehingga mudah dilewati oleh calon pembeli khususnya ke lantai II, namun seiring dengan perubahan momenklatur Dinas, maka alokasi untuk pembangunan tangga tersebut hilang, pada saat dia pertanyakan ke dinas terkait adanya revisi anggaran sehingga pembangunan tangga tidak berlanjut.

Lebih lanjut, dinyatakan dalam pansus tersebut juga ditemukan adanya ruko yang disewakan sebagaimana disampaikan para pedagang, namun saat itu sudah kita tindak lanjuti, ungkap Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM itu, sembari mengancam bila ada pedagang menyewa ruko tersebut lebih dari satu maka rukonya akan dicabut.

Disampaikan bahwa target capaian pendapatan dari sektor penerimaan retribusi ruko pasar Terminal Bale Atu terancam tidak capai target, karena penyewa mengeluhkan kondisi bangunan yang usang tersebut tidak pernah diperbaiki sehingga para penyewa merasa tidak nyaman.

“Setiap petugas kami turun kelapangan alasan mereka akibat kondisi bangunan yang bocor saat turun hujan begitu juga dengan tidak bagusnya selokan sehingga sering banjir membuat mereka tidak nyaman sementara sewa tetap dipungut,” ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, pihaknya akan mengusulkan agar ke depan pemerintah  dapat mengalokasikan anggaran perehaban bangunan milik Pemda yang kondisinya sudah cukup memperihatinkan tersebut.

Disinggung tentang Pembangunan Pusat Perbelanjaan Lantai II yang baru terletak di jalan Pasar Inpres yang berdampingan dengan bangunan lama dengan kapasitas tampung pedagang sebanyak 74 ruangan, Kadis Perdagkop dan UKM Aceh Tengah itu menyatakan bahwa bangunan tersebut belum diserahterimakan kepada Dinas, namun masyarakat / calon penyewa telah mengajukan permohonan lebih dari 140.

Saat disinggung bahwa bangunan tersebut belum dipakai sudah ada yang bocor sehingga adanya genangan air, mantan Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga itu menyatakan terhadap kondisi bangunan tersebut masih tanggung jawab pihak rekanan bukan Dinas.

[GM/DM]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.