PAMEU-LintasGAYO.co : Beredar kabar bahwa salah seorang guru honorer di SDN 1 Pameu dipecat oleh Kepala Sekolah. Kabar ini, diterima LintasGAYO.co, setelah guru tersebut mendatangi kantor Koramil Silihnara, dan melaporkan kejadian pemecatan tersebut sambil menangis.
Hal itu dibenarkan Danramil Silihnara, Kapten Inf Iwan Mulyawan. Dirinya mengaku terkejut atas laporan dari guru itu. Menurutnya, pemecatan guru itu karena memberi informasi terkait keadaan sekolah tersebut saat Danramil melalukan kunjungan ke sekolah itu beberapa waktu lalu.
Baca : Di Aceh Tengah Ada Siswa Kelas 5 Belum Mahir Tulis Baca
Sontak kejadian ini membuat sang Kapten terenyuh. Ia pun memerintahkan Babinsa yang bertugas di Pameu untuk mencari informasi terkait pemecatan itu.
Bersama LintasGAYO.co, Babinsa Pameu, Ihsan Budi, menyambangi kampung terisolir di Aceh Tengah itu, yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Rusip Antara. Tim langsung bertemu dengan Reje Kampung Tanjung, Mukmin, kemudian tak lama berselang hadir Kepala SDN 1 Pameu, Yahya, S.Pd.
Kepada Kepala Sekolah, tim menjelaskan maksud kedatangan. Ternyata ada mis komunikasi antara guru yang katanya dipecat dengan info yang diterima LintasGAYO.co dari Kepala Sekolah.
Yahya mengatakan, bahwa dirinya bukan memecat sang guru. Melainkan, memberi teguran kepadanya untuk tidak membawa anak ke dalam kelas.
“Guru saya ini selalu membawa anak ke dalam kelas. Tentu ini menyalahi aturan, dan saya tegaskan ke dia (sang guru) untuk tidak dulu masuk kelas sebelum anaknya ada dititipkan di tempat penitipan. Jadi tidak benar dipecat. Setelah ada tempat penitipan, silakan masuk kelas lagi,” tegas Yahya.
Ia pun berdalih, maksud dari perkataannya itu merupakan buntut dari kunjungan Danramil saat masuk ke kelas 5 di sekolah tersebut. “Tidak ada hubungannya soal itu. Malah kami bersyukur ada pihak yang memperhatikan pendidikan di daerah terpencil seperti di Pemeu ini,” kata Yahya.
Baca : Kelas 5 Belum Bisa Baca Tulis, Yahya : SDN 1 Pameu Sekolah Inklusif
Yahya pun bersyukur atas niat baik Danramil yang telah mengirimkan anggotanya meluruskan info yang tidak benar itu. “Sekali lagi saya tegaskan, jika anak dari guru saya itu sudah dititipkan silahkan masuk kelas lagi,” tandasnya.
[Darmawan Masri]