REDELONG-LintasGAYO.co : Wakil Bupati Bener Meriah H. Sarkawi membuka festival Pameran dan Kreasi Seni yang digelar Dinas Pendidikan Bener Meriah yang berlangsung di Gedung Olah Raga dam Seni (GORS) – Redelong, Senin (25/9).
Dalam arahannya, Wabup yang akrab disapa Abuya ini sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena akan bermanfaat dalam rangka meningkatkan kemampuan serta mencari bibit unggul dalam bidang kreasi seni dan budaya di daerah ini, khususnya dikalangan pelajar SD dan SMP.
Selain itu juga akan mengasah kreasi seni dan menggali potensi sehingga kedepan anak-anak dapat menentukan pilihannya.
Abuya dalam kesempatan itu juga mengharapkan kepada peserta agar betul-betul memanfaatkan momentum festival tersebut karena selain mengasah kemampuan juga menjadi selingan hiburan pada usia masa-masa belajar.
Namun, Abuya tetap mengingatkan kepada para pelajar agar prestasi di bidang seni dan budaya yang mereka dapat tidak menampilkan tujuan utama yakni meningkatkan prestasi di akademik atau proses belajar dan mengajar sehingga nilai yang diperoleh sesuai dengan harapan.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati juga menekankan kepada para kepala sekolah khususnya di daerah terisolir untuk mengelola sekolahnya dengan baik sehingga tidak merugikan para pelajar dan masyarakat khususnya Bener Meriah.
“Saya berharap para kepala sekolah agar dapat mengikuti irama dan visi, misi pemerintahan Ahmadi-Abuya, terutama dalam komitmennya untuk memajukan pendidikan di Bener Meriah,” tegas Abuya yang mengaku juga sebagai pelaku sekaligus pemerhati pendidikan di kabupaten kopi tersebut.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Bener Meriah Drs. Rayendra dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan festival itu merupakan agenda tahunan Dinas Pendidikan Bener Meriah.
Pada tahun 2017 ini peserta festival seni dan budaya diikuti oleh 24 sekolah, SD dan SMP dengan aneka ragam perlombaan seperti Didong, Saman, tari kreasi, vokal grup, Asmaul Husna dan dzikir.
Dalam festival kali ini juga ditampilkan lomba proses produksi bukan hasil hanya hasil kreasi pelajar. Lomba proses produksi yang dilakukan oleh para pelajar tersebut berupa lomba meracik kopi sehingga siap dihidangkan juga lomba memasak mie Aceh.
Hal tersebut akan memotivasi para pelajar disaat mereka selesai melaksanakan studinya, sehingga terinspirasi dalam mengembangkan usaha tidak terfokus dengan satu tujuan bekerja dengan pemerintah, terangnya. [GM/Kh]