Kisah Pilu Korban Longsor Utung-Utung

oleh
Hamzah Aman Safrizal Salah Seorang Korban Luka pada Kejadian Longsor Utung-Utung. (Ist)
Hamzah Aman Safrizal Salah Seorang Korban Luka pada Kejadian Longsor Utung-Utung. (Ist)

BANDA ACEH-LintasGAYO : Mulusnya jalan Takengon-Bintang tepatnya di kawasan Utung-utung pasca longsor yang terjadi pada Sabtu 22 April 2017 yang lalu, tak semulus kehidupan Hamzah (55 thn) salah seorang korban pada kejadian tersebut.

Pasalnya, ayah tujuh anak yang berprofesi sebagai pedagang ikan keliling ini mengalami patah tulang di paha kiri. Sepeda motor yang ia gunakan untuk berdagang rusak parah dan tidak bisa digunakan lagi. Tidak hanya itu, ia juga kehilangan modal sekitar 5 juta rupiah karena dagangannya ikut tertimbun longsor.

Ikhtiar untuk kesembuhan telah ia lakukan. Pada Juni 2017 telah dilakukan pemasangan pen di Rumah Sakit Datu Beru Takengon. Namun saat pemulihan, pen di kaki Hamzah terlepas, dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Pada 18 Juli 2017, Hamzah sudah berada di Banda Aceh untuk pemasangan pen baru. Hingga kini, ia masih di Banda Aceh untuk melanjutkan perawatan.

Sejak kejadian longsong, Hamzah tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah maupun lembaga sosial lainnya, meski setelah kejadian longsor pihak Kecamatan  Kebayakan dan Kecamatan Lut Tawar sudah pernah mendata Hamzah.

Patah kaki dan kendaraan rusak membuat Hamzah tidak lagi mampu membiayai keluarganya. Istrinya Seniati yang sehari-hari menjual ikan di Pasar Impres juga harus “cuti” karena mendampingi suaminya berobat di Banda Aceh. Sedangkan anak-anaknya masih sekolah dan butuh biaya hidup juga biaya pendidikan.

Hamzah saat ini membutuhkan bantuan dana dari pemerintah maupun lembaga sosial mengingat selama proses pemulihan Hamzah tidak bisa bekerja mencari rezeki dan memiliki anak yang masih dalam pendidikan dan masih balita. [Zuhra Ruhmi]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.