Tingkatkan Jaringan Pemasaran SPI Aceh Ikuti Seminar ASEAN Foundation

oleh

YOGYAKARTA-LintasGAYO.co: ASEAN sebagai organisasi negara-negara asia tenggara telah menetapkan visinya mengenai pangan, pertanian dan kehutanan. Saat ini merupakan moment yang tepat untuk memulai sebuah implementasi yang lebih dinamis, koordinasi yang efektif antar stakeholder. Hal ini penting dilakukan demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan dunia pertanian yang inklusi.

Hal tersebut dikatakan oleh Elaine Tan, Executive Director Asean Foundation, dalam buku pengantar yang dibagikan kepada peserta acara Asean learning series and policy engagement on agricultural cooperatives yang diadakan pada 19 sd 21 juli 2017 di Hotel Easrparc, Yogyakarta.

Seminar ini dilaksanakan oleh Asean foundation, Assosiation farmer Asean, La via Campinsena, dan didonori oleh Uni eropa, IFAD, dan Swiss Agency for Development and Cooperation SDC.
Salah satu yang menjadi fokus seminar ini adalah penguatan koperasi petani, sekaligus menghubungkan merek dengan privat sector dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan.

Harapannya para petani bukan hanya hadir untuk memberi input tetapi lebih jauh juga dapat terlibat dalam kesepakatan kesepakatn baru.

La via Campisena (Serikat petani indonesia) diwakili oleh Agus Rully, dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada penyelenggara atas kegiatan ini. Dan kerja kerja beberapa tahun kebelakang dalam kegiatan memperkuat organisasi tani.

Esther mewakili Asean Farmer Assosiation mengatakan bahwa forum ini Sangat penting terutama untuk membangun koperasi-koperasi pertanian, khusus bagaimana memperkuat dan menumbuh kembangkan koperasi di dalam komunitas kopi.

“Dimana Indonesia sangat potensial dan luasan perkebunan kopi yang disertai kualitas terbaik didunia,” katanya.

Dalam kesempatan ini selain menjelaskan pengalaman masing-masing negara produser kopi di Asia tenggara, juga diluncurkan standar kopi Asean yang akan dijadikan standar mutu bagi para produsen dan sektor swasta di bisnis ini, Asean bertekat akan melakukan sosialisasi standar ini ke semua stakeholder dan internal Asean sendiri.

Provinsi Aceh menghadiri seminar ini dengan diwakili oleh jaringan La Via Campinsena oleh Sri Wahyuni sebagai pengurus Sarikat Petani Indonesia (SPI) provinsi Aceh.

Kehadiran SPI Aceh ke seminar ini ingin meningkatkan jaringan pemasaran kopi petani dengan para pelaku bisnis kopi nasional dan regional.  Serta meningkatkan pengetahuan mengenai standar kopi yang diinginkan pasar regional. SPI Aceh membawa sample kopi arabika Gayo dari Kabupaten Bener Meriah dan akan ikut dikonsumsi oleh peserta seminar ini, yang di hadiri dari berbagai negara di kawasan Asean.

Peserta seminar datang dari myanmaar, malaysia, Laos, Philipine, Thailand, perwakilan pemerintah dan para pemantau dari Italia dan beberapa negara lainnya.

(Sriwahyuni)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.