Membangun Birokrasi Rakyat di Bener Meriah

oleh

Catatan Fakhruddin

PELANTIKAN Bupati Bener Meriah pada tanggal 14 Juli 2017, adalah salah satu momentum dan sejarah yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan Bener Meriah yang lebih maju untuk lima tahun yang mendatang, secara inplisit momentum ini juga adalah bagian bentuk perjanjian dan komitmen bersama masyarakat untuk memberikan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan kepada rakyat melalui pembangunan yang nantinya akan di laksanakan oleh Bupati dan wakil Bupati.

Hari yang bersejarah ini di jadikan sebagai spirit baru bagi Bupati-Wakil Bupati, pemerintah bersama masyarakat Bener Meriah untuk membangun yang lebih merakyat, harapan masyarakat yang di tuangkan nantinya dalam Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) agar dapat dijalankan, dikembangkan dan dilaksanakan sehingga akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

Inovasi dalam membangun daerah yang nantinya muncul dalam kepemerintahan baru ini dengan mengedepankan kepentingan masyarakat dan membangun bersama masyarakat yang dituangkan dalam pembangunan partisipatif, ini lebih berpeluang bagi pemerintahan baru karena dari latar belakang bapak Bupati dan Wakil Bupati notaben berasal dari rakyat murni bukan dari birokrat, maka kita yakin mereka berdua lebih memahami kondisi dan keinginan rakyat yang sebenarnya.

Dari sejarah kepemimpinan Bener Meriah yang sudah di pinpin lima Bupati baru kali ini yang berasal murni dari masyarakat artinya bukan dari kalangan Birokrat.

Dari pengalaman yang di alami oleh kedua kepemimpinan ini (Bupati dan Wakil Bupati) tentunya akan lebih banyak membangun berdasarkan hati nurani dan orientasi pembangunan yang lebih perpihak kepada rakyat. Ahmadi ,SE adalah sosok tokoh muda yang berasal dari daerah yang paling terisolir kecamatan Samar Kilang, Kabupaten Bener Meriah tentunya beliau sangat merasakan apa yang telah diberikan dan di bangun pemerintah masa lalu, tentunya beliau juga tidak ingin yang dia rasakan masa lalu masih di rasakan masyarakat untuk masa yang akan datang, infrastruktur dan layanan dasar masyarakat (akses kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sanitasi) yang masih banyak belum terpenuhi hingga saat ini.

Wakil Bupati Tgk H. Syarkawi, S.Ag yang berlatarbelakang dari kalangan Ulama dan Dayah serta menggeluti dan mengelola dunia pendidikan tentunya pernah merasakan bersama masyarakat, bagaimana alokasi anggaran pendidikan yang sangat besar 20% dari total anggaran belum mampu mendongkrak kualitas dan mutu pendidikan neraca Pendidikan Nasional tertulis ternyata  47% anak-anak Bener Meriah tingkat SMA sekolah di luar daerah, salah satu penyebabnya karena pendidikan di Bener Meriah belum memenuhi standar mutu dan kualitas, secara ekonomi hamper setiap bulan empat miliar uang Bener Meriah ada di luar Kabupaten.

Dengan apa yang di alami dan di rasakan tentunya sosok figur pendidikan dan Ulama ini akan berkomitmen membangun  pendidikan dan memperbaiki konsep pembangunan yang islami.

Harapan serta apa yang di rasakan kedua pemimpin baru ini menjadi cerminan dan motivasi awal dalam merencakan dan melaksanakan pembangunan mengawali pemerintahan baru di Kabupaten Bener Meriah ini, mengedepankan kepentingan rakyat adalah bagian dari prioritas sehingga masyarakat akan langsung merasakan. Gaya dan perilaku kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati hari ini juga sangat penting dalam menentukan pola pembangunan sehingga masyarakat dan pemerintah akan merasakan kenyamanan dan keterbukaan dengan pihak manapun tanpa harus memilah kelompok-kelompok tertentu.

Di Akhir tulisan ini kami mengucapkan dan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru semoga akan lebih banyak membangun birokrasi yang merakyat. []

*Pengamat Sosial dan Publik

 

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.