
BANDAACEH-LintasGAYO.co : Pada penghujung Ramadhan, ada tradisi yang telah mengakar dalam kebudayaan di Nusantara yaitu mudik. Mudik menjadi momen yang dinantikan setiap tahunnya. Pasalnya mudik menjadi ajang silaturrahmi antar keluarga.
Berikut adab dan etika mudik dalam Islam yang disampaikan Ketua LSM Generasi Aceh Peduli (GAP) Burhanuddin Khairi, S. Pd. I, MA :
- Niatkan perjalanan karena Allah untuk silaturrahmi dengan sanak keluarga
- Ketika kita keluar rumah hendaklah membaca do’a, Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, Lahaula walaquwwata illa billah.
- Saat menaiki kendaraan membaca do’a naik kendaraan darat, Subhanalladzi sakharana hadza wama kunna lahu muqrinina wainna ila rabbina lamunqalibun.
- Diperbolehkan untuk menjamak (menggabungkan dua waktu shalat) juga mengqashar (meringkas, 4 rakaat menjadi 2 rakaat)
- Jika pemudik berkelompok maka diwajibkan untuk memilih pemimpin safar.
- Selama perjalanan disaat mendaki, hendaknya mengucapkan takbir, disaat menurun hendaklah mengucapkan Subhanllah.
- Ketika sudah tiba di tempat tujuan membaca Alhamdulillah dan do’a, Rabbi Anzilni Munzilan Mubarakan Waanta khairul Munzilin.
“Maka kami dari GAP menghimbau agar pemudik mematuhi adab-adab perjalanan (safar) sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Selain itu pemudik juga harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta dalam perjalanan. Apabila sopir sudah mengantuk maka segera istirahat sejenak,” tutupnya.
Pada akhirnya kami mengucapkan Selamat mudik dan sampai tujuan. Serta dalam momentum Idul Fitri ini GAP mengucapkan, Selamt merayakan hari raya Idul Fitri 1438 H, taqabballahu minna waminkum, Siyamana wasiyamukum. Mohon maaf lahir dan bathin. [Najmi/ZR]