JANTHO-LintasGAYO.co : Komunitas Masyarakat Aceh Bali (KMAB) merasa prihatin terhadap kondisi terkini Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, pasca kisruh mahasiswa dan dosen yang menuntuk rektor mundur dari jabatannya. Kondisi ini menyulut pengajuan mosi tidak percaya terhadap rektor.
Ketua Bidang Seni dan Adat KMAB, Teuku Ichsan, Minggu 11 Juni 2017 mengatakan, seharus permasalahan ini cepat diselesaikan oleh rektor juga Kementerian terkait agar tidak mengganggu proses pendidikan di kampus tersebut.
Ichsan menyebutkan Kejadian pemukulan beberapa dosen ISBI Aceh yang terjadi beberapa waktu lalu oleh Kepolisian Resort Jantho merupakan tindakan yang sangat bodoh. Tindakan tersebut semakin mencoreng nama baik Kepolisian. Namun sangat disayangkan rektor ISBI Aceh mendiamkan kasus ini, membiarkan dosen ISBI Aceh dipukul oleh polisi tanpa ada penanganan apapun.
“Terkait dengan sikap rektor yang terkesan kaku, saya merasa rektor mulai memainkan peran belanda di Aceh, de fide at impera, mengadu domba antar satu kelompok dengan kelompok lain di tingkatan dosen bahkan sikap rektor seolah mencoba mengadu beberapa pihak di kampus ISBI Aceh. Ini mencoreng nama baik seorang doktor, dan jika hal tersebut benar, maka pak akmal bukan seorang akademisi yang ideal namun fragmatis,” ungkap mantan Wasekjen Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bidang Otonomi Daerah dan Ketahanan Nasional ini.
Ia meminta Kapolda bahkan Kapolri memecat anggotanya/oknum yang merusak nama kepolisian dengan memukul dua orang dosen sebagaimana terlihat di video yang tersebar di berbagai media.
“Kami meminta rektor arif dan bijak dalam bersikap serta demokratis demi kemaslahatan orang banyak dan institusi isbi. Kemudian berharap kepada kementrian Ristekdikti mengusut persoalan ini, baik secara evaluasi atau pertimbangngan lainya,” jelas Ichsan juga mantan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Padangpanjang. [Ril|DM]
