Mahasiswa Lebih Rentan Kecanduan Smartphone, Benarkah?

oleh

Oleh: Nurul Badariah*

DISEBUTKAN dalam Xinhua Net (2011 dalam Bian & Leung, 2014) dalam laporannya yang telah dirilis dalam analisis internasional, disampaikan bahwa tingkat penetrasi pengguna smartphone di Cina antara usia 21 sampai 30 tahun adalah 68,4%, yang merupakan jumlah terbesar di pasar smartphone. Data yang ada menunjukan bahwa penggunaan smartphone dari tahun ke tahun naik secara signifikan terutama pada kawasan benua Asia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan International Data Corporation (IDC) pemakaian smartphone di Indonesia naik 7 % dari kuartal semester 2 di tahun 2013, kondisi tersebut akan kian meroket tajam pada tahun selajutnya. Pada penggunaan smartphone di Indonesia pertumbuhannya meningkat tajam hingga 78% dari penggunaan mobile phone atau ponsel di Indonesia telah menggunakan ponsel yang berbasis smartphone (Kurniawan dan Cahyanti, 2013).

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas pengguna smartphone adalah remaja dan dewasa. Menurut Erikson (1968 dalam Santrock, 2002) pada masa remaja menuju dewasa, seseorang belum memiliki identitas ego (mencari identias jati diri), cenderung berkelompok pada teman seusianya (peers) dan memiliki emosi yang tidak stabil (kelabilan emosi). Pada masa tersebut, sesuai dengan usia dalam strata pendidikan yang pada mayoritasnya adalah sedang berada pada bangku perkuliahan (mahasiswa perguruan tinggi), sehingga dapat dipastikan bahwa mahasiswa merupakan salah satu occupation yang dominan aktif menggunakan media smartphone (Chiu, 2014).

Apakah kecanduan smartphone? Kecanduan smartphone atau lebih dikenal dengan istilah smartphone addiction  adalah  perilaku keterikatan atau kecanduan terhadap smartphone yang memungkinkan menjadi masalah sosial seperti halnya menarik diri, dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari atau sebagai gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang (Kwon, Kim dan Cho, 2013).

Dalam survei yang dilakukan oleh Flurry (Khalaf, 2014), kecanduan Smartphone adalah seseorang yang menggunakan aplikasi smartphone lebih dari 60 kali sehari. Dari 1,4 miliar pengguna internet sebagai objek penelitian 176 di antaranya kecanduan Smartphone, Jumlah tersebut meningkat menjadi 123% dibanding tahun 2013 yang hanya 79 juta Orang kecanduan Smartphone dengan rentang usia: 13-17 tahun (remaja) sekitar 25%, 18-24 tahun (Mahasiswa) sekitar 49%, 25-43 tahun (dewasa) kurang dari 42%, dan 35-54 tahun (paruh baya) tentang 40%. Hal ini didukung oleh hasil penelitian bahwa sebagian besar pengguna Smartphone ada di tingkat universitas Dengan persentase 66,9% dan 33,1% adalah pengguna dari tingkat praktisi (dalam Iqbal dan Nurdiani, 2016)

Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan bahwa kamu kecanduan smartphone seperti yang dipaparkan oleh Brown (dalam Terry, Szabo dan Griffiths, 2004), aspek yang menyebabkan kecanduan adalah: berdiam diri, terjadi bila aktivitas spesifik menjadi lebih penting bagi kehidupan seseorang dan mendominasi pikiran mereka. Keadaan mood, Mengacu pada pengalaman subjektif seseorang, seseorang menjadi merasa terganggu dan mudah tersinggung yang dipengaruhi oleh mood dalam kegiatan tertentu. Toleransi, penggunaan smartphone yang berlebihan dapat meningkatkan aktivitas untuk mencapai efek tertentu. Gejala penarikan, perasaan tidak enak atau efek fisik ketika suatu aktivitas harus dihentikan. Konflik, mengacu pada konflik antara orang yang kecanduan dengan orang yang ada di sekitar mereka.

Para remaja yang lahir di tahun 2000an terkenal sebagai generasi milenium atau bahasa kerennya generasi milenial, remaja yang lahir pada masa ini tentunya sudah tidak asing dengan gadget atau smartphone. Berdasarkan dari data diatas dapat dilihat bahwa remaja menjadi salah satu mayoritas pengguna smartphone. Namun perlu diingat bahwa smartphone bisa berdampak positif dan negatif. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu merupakan salah seorang dengan kecanduan smartphone(Red)

Penulis adalah Mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Unsyiah

Daftar Pustaka

Chiu, Shao-I. (2014). The relationship between life stress and smartphone addiction on Taiwanese university student: A meditation model of learning self efficacy and social efficacy. Computers in Human Behavior ,34, (2014) 49-57.

Iqbal, M., & Nurdiani, G. IS SMARTPHONE ADDICTION RELATED TO LONELINESS?.

Khalaf, simonn.(April 22,2014). The Rise of the Mobile Addic http://www.flurry.com/blog/flurry-insights/risemobil addict#.VTRaKiHtmkr

Karuniawan, A., & Cahyanti, I. Y. (2013). Hubungan antara Academic Stress dengan Smartphone Addiction pada Mahasiswa Pengguna Smartphone. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 2(1).

Kwon, M., Kim, D. J., Cho, H., & Yang, S. (2013).Development and Validation of a Smartpone Addiction Scale (SAS). Jounal open Acces Freely available online.

Santrock, J.W. (2002). Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup. Edisi Ke-5. Jakarta: Erlangga.

Terry, A., Szabo, A., & Griffiths, M. (2004). The exercise addiction inventory: A new brief screening tool. Addiction Research and Theory, 12(5), 489-499.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.