Menunggu Peran Pemuda Membangun Bener Meriah

oleh

Oleh Munawardi          

BICARA pemuda, berarti berbicara tentang kehidupan dan kemajuan masa depan. Pemuda adalah golongan yang memiliki jiwa revolusi, yang mengacu pada suatu perubahan. Jiwa seorang pemuda merupakan jiwa yang sangat suka mencoba dan menciptakan  suatu hal baru juga jiwa dan akalnya masih dalam tahap perkembangan akhir untuk menemukan karakter sejati dari dirinya sendiri.

Disadari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara, pemuda merupakan aktor dalam pembangunan. Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan merupakan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.

Sebelum mengupas posisi strategis dari pemuda dalam pembangunan daerah, Baiknya kita potret terlebih dahulu kondisi objektif daerah kita saat ini. Secara objektif, Bener Meriah berada dalam situasi ”krisis”. Krisis dalam arti kata daerah ini sedang mengalami pathologi atau kondisi sakit yang amat serius. Banyaknya para birokrat yang menyalahgunakan jabatannya dan belum menunjukan keberpihakannya pada rakyat cukup membuktikan betapa rapuhnya kondisi bumi Bener Meriah kita pada saat ini. Maka dalam rangka memperbaiki kondisi krisis yang tengah dihadapi daerah kita yang berimbas pada tersendatnya pembangunan di perdesaan, keberadaan pemuda sebagai penggerak dan perubah keadaan sangat memainkan posisi yang strategis. Strategis mengandung arti bahwa pemuda adalah kader penerus kepemimpinan nasional dan juga lokal (desa), pembaharu keadaan, pelopor pembangunan, penyemangat bagi kaum remaja dan anak-anak. Karena itu, paling tidak ada suatu peran yang bisa dilakukan pemuda sebagai kader penerus bangsa diantaranya:

  • sebagai organizer yang menata dan membantu memenuhi kebutuhan warga desa.
  • sebagai mediamaker yang berfungsi menyampaikan aspirasi, keluhan dan keinginan warga.
  • sebagai leader, pemimpin di masyarakat, menjadi pengurus publik/warga.

Sedikit banyaknya peran itulah yang perlu di jalankan seorang pemuda.

Mencoba melihat kembali apa yang sudah diperjuangkan oleh kaum muda di tahun 1928. Ketika itu berbagai latar belakang suku, agama, dan bahasa menyatu dalam sebuah Kongres Pemuda yang kemudian menghasilkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sumpah itulah yang sebetulnya menjadi acuan, tonggak sejarah perjuangan anak bangsa menuju kemerdekaan.

Salah satu peran pemuda yang diharapkan di masa kini adalah pembangun desa sesuai dengan UU Nomor 6/2014 tentang Desa dan PP Nomor 43/2014 tentang Pelaksanaan UU Desa. Kita berharap agar kaum muda mengambil peran penting, terutama setelah bantuan dana desa sudah disebar ke desa. Anak-anak muda tidak hanya terus menerus berkarir, menikmati hasil dari apa yang telah terlaksana sebelumnya, akan tetapi aktif dalam pelaksanaannya harusnya peran yang diharapkan dari kaum muda produktif tidak terlepas dari berbagai persoalan yang dihadapi Daerah. Begitu banyak masyarakat yang masih hidup dalam kemiskinan akibat kesenjangan ekonomi yang terus melebar, serta pemerataan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang kurang adil akibat dari kalangan elite politik lebih asyik dengan tarik menarik kepentingan politik dan mengabaikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

Praktik korupsi dan politisasi kepentingan pembangunan yang merebak luas di kalangan pejabat dari pusat sampai ke daerah, telah melahirkan ketidakpercayaan rakyat. Malah korupsi bergerenarasi pada kaum muda. Dana pembangunan dikuras oleh pejabat yang berwatak korup. Itulah yang harus diantisipasi kaum muda, meskipun sebagian dari yang korup itu berusia muda.

Pembangunan pada prinsipnya sebuah proses sistematis yang dilakukan oleh masyarakat atau warga setempat untuk mencapai suatu kondisi yang lebih baik dari apa yang dirasakan sebelumnya. Namun demikian, pembangunan juga merupakan proses “bertahap” untuk menuju kondisi yang lebih ideal. Karena itu, masyarakat yang ingin melakukan pembangunan perlu melakukan tahapan yang sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya dengan mempertimbangkan segala bentuk persoalan yang tengah dihadapinya.

Bung Karno pernah berkata, “Beri aku sepuluh Pemuda maka akan ku guncang dunia“, kini saatnya seluruh Pemuda Bener Meriah bangkit melawan keterpurukan dan mulai melangkahkan kaki menuju jalan perubahan menuju arah yang lebih maju. Pemuda kabupaten Bener Meriah juga diharapkan mampu menjadi ujung tombak pembaharuan dan mampu menjadi pasukan terdepan yang membela kepentingan masyarakat umum.[]

*Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) HPBM Banda Aceh

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.