
BANDA ACEH – LintasGAYO.co : Pemuda Dewan Dakwah Aceh (PDDA) mengadakan silaturrahmi dan diskusi dengan Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Wilayah Aceh, T. Bahrul Halid, Senin 22 Mei 2017 di Solong Kupi, Ulhee Kareng, Banda Aceh.
Diskusi yang difasilitasi oleh Ketua Humas dan Infokom, Pemuda Dewan Dakwah Aceh Riri Isthafa Najmi bersama Humas PLN terkait dengan kondisi PLN terkini.
Bahrul mengatakan PLN Wilayah Aceh membawahi enam area yaitu Banda Aceh, Sigli, Lhokseumawe, Langsa, Subulussalam dan Meulaboh.
“Pembangkit terbesar ada di PLTU Nagan satu 90 mw dan PLTU Nagan dua 90 mw PLTMG arun 250 mw, ditambah lagi dengan pembangkit yang kecil sepeti pembangkit KKA, PLTD Lueng Bata, PLTD Seunebok dan PLTD Cot Trueng. Beban puncak PLN mencapai 368 mw, sedangkan produksi kita hanya 410 mw. Ada surflus sebesar 402 mw,” jelas Bahrul.
Terkait gangguan PLN Aceh terkini, Bahrul menyatakan kondisi PLN sangat sensitif jika ada ganguan. Misalnya petir yang sering terjadi menyebabkan trep atau mati sehingga menyebabkan dan bisa kerusakan pada material mesin yang sedang produksi.
“Masalah kita adalah jika salah satu pembangkit yang besar rusak, kita harus cari arus ke Medan. Tapi kerapkali di PLN Medan juga devisit otomatis, Medan tidak akan mentrasfer arusnya ke Aceh,” jelas Bahrul ketika ditanya terkait masalah pemadaman listrik total dan bergilir di Aceh.
Alhamdulillah, ujar Bahrul, sekarang kita sedang mengerjakan pembangkit baru seperti PLTMG Arun 250 Mw dan PLTMG Krueng Raya 50 Mw. Sedangkan program selanjutnya akan diproduksi PLTU Nagan Raya 3 dan PLTU Nagan Raya 4 yang bisa berproduksi pada tahun 2020 bersamaan dengan PLTA Peusangan 84 mw pada tahun yang sama,” pungkas Humas PLN Aceh, alumni Fakultas Hukum Unsyiah tersebut. [Rilis/ZR]