BIREUEN-LintasGAYO.co : Laga final pertandingan sepak bola memperebutkan Piala Kapolres Bireuen antara Makmur FC melawam Jangka FC di Stadion Cot Gapu, Jum’at 28 April berlangsung ricuh.
Kericuan tersebut dipicu lantara ulah hakim garis yang menyulut kemarahan suporter kesebelasan Jangka FC. Sikap yang tidak terpuji Yunus yang menjadi hakim garis pada pertandingan final tersebut, sontak membuat kericuhan suporter.
Suporer yang marah akibat ulah hakim garis itu seolah mengejek suporter Jangka dengan membuka celana dan menampakkan pinggulnya ke penonton. Sontak, puluhan suporter yang berada di tribune terbuka masuk ke lapangan mengejar Yunus.
Petugas keamanan yang berjaga pada pertandingan tersebut, dengan sigap mengamankan Yunus dari amukan massa. Sempat terlihat aksi dorong mendorong antara suporter dan pihak keamanan dan suporter Makmur FC. Hingga akhirnya kericuhan itu bisa dilerai okeh petugas.
Sementara, saat ditemui di ruang ganti wasit, Yunus menapik telah melakukan perbuatan tidak terpuji itu. Menurutnya, dia hanya menaikkan celananya yang sedikit longgar dan membungkung guna menaikkan kaos kakinya.
“Mungkin itu yang dianggap penonton sebagai bahan ejeken, padahal saya hanya merapikan pakaian saya yang sudah tak nyaman,” katanya.
Amatan LintasGAYO.co, pertandingan final Piala Kapolres Bireuen dimenangkan oleh Makmur FC lewat gol tunggal Arianto di awal babak pertama. Atas kemenangan itu, Makmur FC berhak dengan hadiah Rp. 25 Jura sedangkan Jangka FC harus puas berada diposisi runner up dengan hadiah Rp. 15 Juta.
(Fajri Bugak | DM)