Protes Pengelolaan Taman Budaya Aceh Seniman Bakar Karya Lukis

oleh
Seniman Bakar Lukisan di Taman Seni dan Budaya

BANDA ACEH-LintasGAYO.co: Pameran seni rupa memperingati hari bumi pada ulang tahun Kota Banda Aceh ke-812 di Lobi Taman Seni dan Budaya Aceh, berlangsung sejak Sabtu 22/4/2017. Pameran mengangkat tema CI KACI KACI berharap dapat menampung semangat seniman agar lebih aktif berkarya membangun seni budaya di Aceh.

Ternyata harapan itu sulit untuk dicapai karena kurangnya dukungan dari pengelola UPTD Taman Seni Budaya, sehingga Selasa (25/4/2017) siang terjadi pembakaran lukisan oleh seniman sabagai aksi protes terhadap pengelolaan Taman Seni dan Budaya tersebut tidak sesuai dengan fungsi yang seharusnya. Seperti yang diungkapkan Kamar Agam salah satu penyelenggara kegiatan tersebut, bahwa adanya pelecehan besar terhadap seniman Aceh dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

“Pameran seni rupa harus berbagi tempat dengan penyewa gedung perpisahan anak sekolah. Selain tidak mendapat bantuan dari pemerintah juga sudah menjadi pelecehan terhadap seniman,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa, Taman Seni dan Budaya adalah rumah besar seniman beraktivitas untuk tampil dan berkarya. Seharusnya kalau ada kegiatan seni budaya di tempat tersebut harus diproritaskan daripada kegiatan lain. Ini malah sebaliknya seniman harus mengalah dengan penyewa gedung, kegiatannya tidak ada unsur seni budayanya walaupun pameran sedang berlangsung.

“Seniman Aceh sudah menjadi tamu di rumahnya sendiri, tidak ada lagi tempat untuk beraktivitas untuk seniman seni rupa. Kali ini selain bangkitnya perupa Aceh juga menjadi tanda kematiannya. Seni memang tidak pernah mati, tapi senimannya tidak dibiarkan hidup oleh oknum tertentu,” tegasnya.

[Win Ansar/ZR]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.