Oleh : Junaidi A Delung
Jadikanlah menulis itu sebagai hobi. Setelah menjadi hobi ia ibaratkan seni. Seni akan mengalir dalam diri jika kita menjiwainya”. Abdurrahman, Ceh didong Aliren Masa Delung Tue
Sering kita dengar dari cuplikan orang bahwa dengan membaca buku kita akan mengenal dunia, sebaliknya dengan menulis kita akan dikenal dunia. Kata-kata ini masih teringat dalam benak saya ketika mengikuti mata kuliah pada semseter lima oleh salah satu dosen Universitas Islam Negeri Ar-raniry Banda Aceh, Nurkhalis S.Kom.i.,M.Kom (hari ini menjadi dosen di UTU Meulaboh, Aceh Barat).
Selain itu, para pembina-pembina di tanah rantau yang menjadi orang tua disini, juga menekankan untuk selalu membaca dan menulis. Kebesarn membaca dan menulis sanat luar biasa, wajar saja mereka menekankan secara terus menerus disetiap pertamuannya untuk tidak lupa belajar khususnya membaca dan menulis. Hal tersebut wajar, karena mereka lebih terdahulu mengalami dan mengetahui bagaimana sebenarnya dunia baca membaca dan tulis menulis itu. Dalam bahasa Gayonya “Nge ulenen aku munyuge rasa ni Poa”. (sudah saya duluan mencoba rasanya garam).
Pada hakikatnya memang benar, dengan menulis kita akan banyak dikenal oleh dunia sepanjang masa. Pada hari ini Al-Qur’an firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, yang sering kali kita baca, kita hafal, kita amalkan dalam shalat, mengajarkannya kepada orang-orang dan lain-lain tidak akan pernah sampai kalau ia tidak dibaca dan ditulis oleh para ulama. Dan Allah juga tidak akan membiarkan al-qur’an itu lenyap di bumi-Nya ini. Dia Maha Tahu atas segala apa yang terbaik bagi hambanya, serta akan memelihara Al-Qur’an itu dengan sebaik-baiknya.
Hadis juga demikian, dan lain sebagainya. Ilmu ini menjadi salah satu bagian dari ilmu yang disampaikan dari satu orang kepada orang lainnya (oleh para ulama dahulu) untuk keperluan manusia dala membina hidupnya. Ilmu hadis merupakan salah satu perantara Al-Qur’an yang sangat berkaitan dan sangat erat, khususnya dalam fugsinya karena akan menyempurnakan ayat satu dengan hadis yang lain, begitu juga sebaliknya.
Sebagai manusia yang lemah, ilmu menulis sangat perlu dan sangat penting untuk dipelajari agar menjadi sebuah kenangan terindah dan menjadi alur dalam kebahagiaan suatu perjalanan hidup manusia muslim pada khususnya. Kita pernah mendengar hadis rasulullah menyampaikan bahwa, jika anak adam telah meninggal dunia maka hanya tiga perkara yang akan tinggal bersamanya. 1) Sedekah Jariah, 2). anak amal saleh, dan 3). Ilmu yang bermanfaat.
Dalam perkataan rasulullah ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidup ialaha ilmu yang bermanfaat. Hal ini bukan berarti kita meninggalkan yang pertama dan kedua, akan tetapi nilai atau pahala yang akan mengalir, terus mengalir tanpa henti ialah mengajarkan kepada orang lain ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang kita pekajari saat ini dan menyampaikannya kepada yang lain.
Begitu pentingnya menulis dan menyampaikan sebuah ilmu yang bermanfaat. Apa yang ditulis akan dibaca dan disampaikan kepada yang lain (ilmu yang benar-benar ada landansan Al-Qur’an dan Hadis dan ilmu manfaat lainnya). Rasulullah pernah berkata bahwa “sampaikanlah dariku, walau hanya satu ayat”. Pengertian ayat disini ialah dari ilmu yang kiota miliki walau hanya sedikit dan berguna dalam pandangan kita dan sangat penting bagi orang lain, maka sampaikanlah walaupun hanya sedikit saja.
Ilmu merupakan cahaya Allah yang diberikan kepada manusia untuk menemani manusia dalam perjalanan hidupnya. Cahaya hanya berada pada tempat-tempat bersih, suci. Tentu dari kita pernah menyadari bahwa ilmu yang kita pelajari sebelumnya dengan sepenuh hati tiba-tiba saja hilang dari diri kita, itu merupakan efek dari batin kita yang barangkali mengerjakan sesuatu yang tidak dikehendaki.
Dalam kehidupan sekarang, menulis sangat penting dalam menumbuhkan semangat dan kinerja kita, apalagi dalam menuangkan ilmu-ilmu yang kita pelajari dengan baik dari yang sebelumnya. bahkan tidak hanya itu, dengan menulis sudah barang tentu ilmu yang disampaikan akan terus mengalir dan akan dibaca. Ilmu atau informasi yang disampaikan tidak lah sedikit sebagaimana hadis rasul diatas, malahan banyak ilmu apalagi menulis dengan ukuran seribu kata.
Menulis dan membaca sangat menjadi pilihan dalam kehidupan pribadi, terutama bagi para mahasiswa yang terus menerus untuk dituntut menjadi seorang yang luar biasa dalam hidup. Mencerahkan pemikiran dan dapat berkembang menjadi lebih baik sehingga mempuni dalam mengetahui segala segi dan titik dalam berbagai masalah.
Salah satu mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-raniry Banda Aceh, Prof. Dr. H. Alyasa Abubakar, MA, Suatu waktu saat ditemui dalam ruangannya bahwa ia mengatakan, jika kita ingin menjadi mahasiswa yang baik, terbaik dan membangun, maka ketahuilah ia dengan belajar (membaca) dan menulis. Apa-apa yang didapat diuraikan dan didiskusikan itu akan membuat ilmu itu akan lebih berkembang hingga akhir masa. Ditulis dimedia online dan lain sebagainya.
Menulis dan membaca sangat erat kaitannya, keduanya sama-sama diperlukan dalam prosesnya, karena uraian dan kepentingannya sangat berkaitan dan bahu membahu. seorang yang menulis tidak akan tau caranya kalau ia tidak pernah membaca, tidak akan mengetahui isinya kalau bukan karena tulisan.
Jadikanlah menulis itu sebagai hobi dalam kepribadian. Setelah menjadi hobi ia pasti akan berubah menjadi sebuah seni. Seni akan berhasil dilakukan dan dipahami ketika kita telah menjiwai. Ceh didong Aliren Masa delung Tue, Abdurrahman, ia memandang seni itu mudah akan tetapi Seni akan mengalir dalam diri jika kita betul-betul menjiwainya.
Hari ini adalah hari memperingati buku sedunia, moment ini menunjukkan bahwa keberadaan buku dan meningkatkan tulis-menulis itu sangat penting posisinya bagi manusia. Selain sebagai penghubung ilmu satu dengan yang lainnya, juga merupakan alat dalam mengubah diri pada jenjang lebih baik dan berpengetahuan. Semoga kebiasaan membaca dan menulis menjadi potensi dalam kehidupan kita bersama, kedepan hingga akhirat kelak. Aminn.[]
*Penulis mahasiswa tingkat akhir Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, dan juga Wakil ketua HPBM Banda Aceh.