IKAT Aceh Membumikan Al-Qur’an Lewat TOT Tahsin di Pijay

oleh

PIDIE JAYA-LintasGAYO.co : Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dan Kecamatan Bandar Baru melaksanakan Training of Trainer (TOT) Tahsin Qur’an metode Awsath, yang diisi oleh tim Tahsin IKAT-Aceh, di Leung Putu, selama 2 hari Sabtu dan Minggu 8-9 April 2017.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pemulihan pasca gempa yang melanda bumi Pidie Jaya akhir Desember 2016 lalu.

Ketua IKAT Aceh, Muhammad Fadhil Rahmi, Lc saat membuka kegiatan tersebut yang diwakili oleh ketua pelaksana, Wahyuddin, Lc. M. SH mengatakan selain bantuan dalam bentuk finansial juga dibutuhkan ilmu pengetahuan.

“IKAT Aceh sudah lama turun membantu para korban musibah gempa, mulai dari awal penanggulangan penyelamatan korban, bantuan logistik, infrastrutur, hingga pemulihan mental. Salah satunya dengan kegiatan TOT dari tim Tahsin IKAT ini, karena dengan pelatihan tersebut, literasi keilmuan, khususnya Al-Qur’an menyebar ke setiap pelosok kampung,” ujar Wahyuddin.

Selain itu ia juga menjelaskan, walaupun peserta yang hadir pada hari tersebut sebanyak 41 orang, namun mereka adalah para peserta pilihan dari pendataan yang direkomendasi oleh pihak aparatur pemerintah kecamatan Bandar Baru.

“Ada diantara mereka Tengku chiek gampong, para Imam mesjid dan para guru semeubeut Al-Qur’an, yang mana kebanyakan telah mengabdi dan menyampaikan dakwah di gampung mereka selama puluhan tahun,” lanjut Kepala Mts Insan Qur’ani.

Sebenarnya, lanjutnya lagi, IKAT Aceh sudah lama mempelajari bagaimana cara penanggulangan bencana gempa PIJAY, pelatihan TOT Tahsin Qur’an merupakan penaggulangan yang ke beberapa kali setelah penggulangan lainnya sejak awal musibah terjadi.

“Kami merasa terpanggil untuk menolong saudara korban gempa, khususnya bangkit dari trauma mental yang dirasakan pasca gempa, semoga dengan pelatihan ini, integritas masyarakat terhadap islam, semakin meningkat dan berkembang. Sehingga Al-quran terbumikan di PIJAY dan seluruh wilayah Aceh,” tegasnya, Senin, 10/4/2017.

IKAT Aceh mengagendakan pelaksanaan kegiatan ini akan berkelanjutan, untuk ekspedisi pertama dimulai dari kecamatan Bandar Baru, kemudian diteruskan ke seluruh kecamatan yang ada pada wilayah Kabupaten Pidie Jaya. Semua ini bertujuan agar setiap korban gempa yang ada di setiap kecamatan tersampaikan dakwah ke-islaman, sehingga mereka tidak larut dalam kesedihan trauma gempa.

(SP)

 

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.