Kesaksian Tokoh Lumut Aman Dar; Melihat Manti Tengah Mencari Ikan

oleh
Tokoh Lumut M. Yusuf Aman Dar. (Wein Mutuah)

Catatan : Darmawan Masri*

Tokoh Lumut M. Yusuf Aman Dar. (Wein Mutuah)

Kesaksian sejumlah orang yabg pernah melihat keberadaan sosok misterius yang dikenal dengan sebutan Manti (Mante) dipedalaman hutan Gayo menarik terus diamati. Sebagian orang menganggap keberadaan Manti adalah dongeng, dan banyak yang percaya sosok kerdil ini masih menetap dipedalaman hutan Gayo dan Aceh ini.

Tahun 2015 lalu, Tabloid LintasGAYO pernah mengulas cerita tentang sosok misterius ini. Dan kembali booming, setelah salah seorang anggota komunitas trail Aceh, Fredo Frastana, memergoki sosok yang diduga Manti saat tauring bersama reka-rekannya dipedalam hutan Aceh. Saat itu kamera perekam yang diletakkan dihelmnya, merekam manusia kerdil yang tengah berlari sambil membawa kayu ditengah hutan.

Sontak video yang diunggah di media sosial tersebut, menjadi viral pemberitaan nasional. Sampai-sampai, Menteri Sosial Republik Indonesia memerintahkan untuk menyisir keberadaan manusia kerdil ini di hutan Aceh Tengah.

Cerita Manti dan Kumen dikalangan masyarakat Gayo sudah tak asing. Banyak kesaksian dari para tokoh dan orang tua di daerah ini mengaku pernah bertemu dengan Manti maupun Kumen. Seperti yang diutarakan oleh salah seorang tokoh masyarakat Kampung Lumut, Kecamatan Linge, Aceh Tengah, M. Yusuf Aman Dar.

Pengakuan bertemu Manti dari sosok yang disegani di Lumut ini, kepada LintasGAYO.co bukanlah kali pertama. Tahun 2015 lalu, Aman Dar pernah mengatakan bahwa daerah hutan Lumut banyak dihuni Manti.

Lalu seperti apa kesaksian Aman Dar saat melihat sosok Manti?. Kepada LintasGAYO.co, Sabtu 1 April 2017, Aman Dar mengatakan bahwa tahun 1988 dirinya pernah melihat sosok Manti saat sedang mencari ikan di aliran sungai yang mengalir di hutan Lumut yang dikenal warga setempat dengan sebutan Wih Kapar.

“Saat itu saya bersama teman sebaya Alm. Thalib, tengah menjala di sungai itu. Kami terkejut melihat ada sesosok manusia bertubuh kerdil. Jaraknya tidak terlalu jauh, sekira 30-50 meter saja. Beberapa saat kami mengamati Manti itu, kami perkirakan sedang mencari ikan,” cerita Aman Dar.

Setelah itu kata Aman Dar lagi, tiba-tiba terdengar suara “Cit” seperti suara burung. Ternyata, Manti yang dia lihat tidak sendiri, melainkan ada satu sosok Manti lagi yang berada dibalik batu. Melihat mereka berdua mendekat, kedua Manti tersebut secepat kilat melarikan diri.

“Larinya sangat cepat. Kami tak tau lagi mereka dimana. Seumuran saya yang kini sudah menginjak usia 80 tahun lebih, baru pertama sekali saya melihat Manti,” kata Aman Dar.

Manti bagi Aman Dar bukanlah sosok yang asing ditelinganya. Sewaktu kecil dia juga pernah mendengar cerita keberadaan Manti dari orangtuanya dan juga masyarakat Lumut yang umurnya lebih tua dari Aman Dar.

“Ceritanya sudah seriang saya dengar, namun jika bertemu itu baru sekali. Dan sampai saat ini belum pernah ketemu lagi,” katanya.

Ketika ditanya terkait perawakan Manti, Aman Dar kembali memutar ingatannya. Diusia yang tak muda lagi, ingatan Aman Dar ternyata masih cukup setia.

Ilustrasi manti (Irwansyah)

Menurutnya sosok Manti bertubuh kerdil, seperti anak-anak berumuran 5-6 tahun. Manti yang dia lihat bersama rekannya di Wih Kapar tersebut,  menurut pengakuan Aman Dar sama persis seperti manusia.

“Badannya agak kurus, ada bulu-bulu yang agak panjang menyelimuti tubuhnya. Rambutnya panjang, tidak berpakaian, saya tidak tau persis jenis kelaminnya laki-laki atau perempuan,” kenang M. Yusuf Aman Dar.

Aman Dar melanjutkan, setelah Manti itu lari, ia dan temannya segera mendekat ke titik lokasi dimana Manti tersebut berada. Sesampai dilokasi itu, mereka mengamati apa yang telah dikerjakan oleh sosok misterius itu.  Aman Dar dan rekannya hanya melihat bekas telapak kaki dibebatuan yang masih basah. “Jari-jarinya sama seperti manusia, jumlahnya 5 jari. Cuman agak kecil,” ungkapnya.

Sejak kejadian itu, Ama Dar tak lagi pernah bertemu lagsung dengan Manti. Hanya jejak kaki berukuran kecil seperti anak-anak yang sering ia lihat di pedalaman hutan Lumut.

Aman Dar kembali menceritakan, bahwa dirinya berasal dari Kung, Gayo Lues. Cerita masyarakat disana, katanya lagi, juga pernah dihebohkan dengan Manti yang ditangkap warga dan kemudian diasuh layaknya manusia normal.

“Cerita ini sekira tahun 40-an, katanya ada warga yang sudah menjadikan Manti sebagai istri, setelah dilakukan pembinaan dan diberi pakaian. Lama kelamaan Manti yang tertangkap itu sudah bisa berkomunikasi, dan memiliki keturunan yang sama persis seperti manusia normal pada umumnya. Kata kerabat saya disana, manti tersebut berparas cantik,” tandas Aman Dar.

Warga Lumut yang pernah melihat sosok Manti bukan hanya Aman Dar dan rekannya pada tahun 80-an. Warga lainnya Sulaiman, juga pernah melihat sosok manti tersebut beberapa tahun lalu. Ulasannya dapat dibaca disini : Manti Kerap Sambangi Tambang Emas Lumut Linge.

Keberadaan sosok Manti dipedalaman hutan Gayo semakin terungkap. Mari jadikan, keberadaan sosok misterius yang konon dianggap sebagai penjaga hutan sebagai kearifan lokal yang harusnya tetap terjaga.

Perintah Mensos menyisir keberadaan Manti ini perlu dikaji ulang. Jangan sampai, mereka (Manti) terusik akibat penyisiran tersebut, yang membuat keberadaan mahluk ini semakin tersudutkan. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.