
TAKENGON-LintasGAYO.co : Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Utara, DR. Ketut Wiradnyana menilai penampakan seperti manusia yang disebut-sebut sebagai Manti (Mante) atau Umang hasil rekaman Fredo Pastrana, anggota komunitas trail Aceh beberapa hari lalu adalah makhluk halus yang menampakkan diri.
“Manti itu lebih dikaitkan dengan aspek dinamisme dan animisme, bahwa ada roh-roh tertentu yang bisa menyerupai manusia, kadang-kadang tampak dan kadang-kadang tidak tampak. Folklor semacam ini banyak sekali tersebar terutama di dataran tinggi,” tegas Ketut di Takengon, 29 Maret 2017.
Dari konsep ilmiah, lanjut Arkeolog peneliti jejak manusia pra sejarah di Gayo ini, sangat tidak memungkinkan dengan kaki terbalik bisa berlari secepat yang terlihat dalam video tersebut.
“Dari aspek arkeologi, hingga saat ini tidak ada ditemukan kerangka manusia yang menunjukkan kaki terbalik. Dalam penelitian arkeologis dimanapun belum ditemukan hal semacam itu, jadi tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tegas Ketut.

Kalaupun sosok yang lari dalam video tersebut adalah manusia, dikatakan Ketut, artinya ada orang yang tinggal atau hidup di hutan, dan itu sesuatu yang sangat mungkin.
“Beberapa kasus setelah perang ada orang Jepang yang tinggal di hutan, mereka belum pernah tau bahwa dunia sudah merdeka dan maju. Kasus-kasus seperti ini sangat mungkin. Atau ada orang yang terlantarkan di hutan atau seperti suku Sakai yang tidak mengenakan pakaian, ini sangat memungkinkan. Tetapi saat ini keberadaan suku-suku terasing belum pernah ada di dataran tinggi Gayo,” beber DR. Ketut Wiradnyana. [Kh]