2017, Akan Ada 60 Hektar Sawah Baru di Jagong Jeget

oleh
Kadistan Aceh Tengah Tinjau Lokasi Sawah Baru di Jagong Jeget. (Ist)

Oleh : Fathan Muhammad Taufiq*

Kadistan Aceh Tengah Tinjau Lokasi Sawah Baru di Jagong Jeget. (Ist)

Untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan khususnya beras di kabupaten Aceh Tengah, Dinas Pertanian setempat terus berupaya untuk mengoptimalkan potensi pengembangan sumberdaya pangan yang ada di daerah ini. Upaya Khusus (Upsus) Padi yang telah dimulai pada tahun 2015 yang lalu terus dilanjutkan dengan program intensifikasi melalui penggunaan benih unggul spesifik dataran tinggi, pemupukan berimbang dan penarapan pola tanam jajar legowo. Berkat sinergi yang baik antara para penyuluh pertanian, jajaran TNI dan Dinas teknis terkait, program upsus ini sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Keberhasilan ini ditandai dengan meningkatnya produktivitas padi secara signifikan serta adanya kenaikan Indeks Pertanaman (IP).

Selain upaya khusus peningkatan produksi padi melalui intensifikasi, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah juga telah melakukan upaya ekstensifikasi dengan menambah luas areal sawah melalui program percetakan sawah baru. Program ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2009 yang lalu, tapi kemudian terhenti sejak tahun 2013 yang lalu akibat adanya kasus hukum terkait dengan percetakan sawah baru di daerah berhawa dingin ini.

Setelah hampir 4 tahun vakum, tahun 2017 ini, Kementerian Pertanian kembali mengalokasikan program percetakan sawah baru di kabupaten Aceh Tengah melalui satuan kerja Dinas Pertanian setempat. Belajar dari kesalahan pengelolaan program percetakan sawah baru yang berimbas kepada proses hukum, pihak Dinas Pertanian cukup berhati-hati dalam perencanaan maupun pelaksanaan program tahun ini, terutama menyangkut persyaratan teknis lokasi dan petani atau kelompok tani peserta program. Areal yang akan dijadikan sebagai lahan sawah baru harus benar-benar memenuhi ppersyaratan teknis, sehingga program ini tidak akan mengalami kegagalan dengan alasan teknis. Begitu juga dengan petani peserta program percetakan sawah baru ini, harus benar-benar petani pemilik lahan yang berdomisili di sekitar lokasi, sehingga lahan sawah baru tersebut tidak terbengkalai.

Dialokasikan di Kecamatan Jagong Jeget

Dari 14 kecamatan yang ada di kabupaten Aceh Tengah, ada dua kecamatan yaitu Jagong Jeget dan Atu Lintang yang sampai saat ini tidak memiliki lahan sawah. Untuk kecamatan Atu Lintang, sesuai dengan topografinya, agak sulit untuk dibuka lahan sawah di wilayah ini, sementara untuk kecamatan Jagong Jeget, ada beberapa wilayah yang memiliki potensi untuk pembukaan lahan sawah baru, seperti di Kampung Gegarang dan Telege Sari. Lahan rawa yang berada di sekitar Lut Kucak Gegarang, memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi lahan sawah baru, karena lokasinya yang berupa lahan basah yang secara teknis tidak memungkinkan untuk budidaya Kopi maupun komoditi hortikultura. Lahan seperti ini memang lebih cocok untuk dikembangkan menjadi areal persawahan, karena ketersediaan air di daerah ini sangat mencukupi. Disamping itu pemilik lahan merupakan warga setempat dan telah puluhan tahun berdomisili di sekitar lokasi tersebut.

Dari inventarisasi awal yang dilakukan oleh para penyuluh pertanian bersama aparat kampung setempat, setidaknya ada sekitar 60 hentar lahan yang siap untuk dijadikan areal sawah baru di daerah ini. Bahkan beberapa petani sudah mulai membuka lahan sawah di lokasi tersebut secara swadaya sejak lima tahun yang lalu. Pertumbuhan dan produksi padi pada lahan sawah yang telah diuka secara swadaya oleh petani tersebut juga cukup baik, sehingga para petani disana sangat yakin bahwa lokasi tersebut cocok untuk dijadikan areal persawahan.

Seperti diungkapkan oleh Mudiyono (60), petani yang juga pensiunan guru SD ini sudah sejak tahun 2011 yang lalu mencoba membuka lahan sawah di sekitar lokasi Lut Kucak Gegarang secara swadaya, dan hasilnya dia tidak perlu membeli beras lagi untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya, bahkan dia bisa menjual sebagian hasil sawahnya tersebut. Langkah Mudiyono juga diikuti oleh beberapa petani lainnya, selain membudidayakan kopi di lokasi berbeda, mereka juga sudah eksis menanam padi di lahan yang mereka buka sejak beberapa tahun yang lalu.

“Dilihat dari kesuburan tanah dan ketersediaan air, lokasi ini memang sangat cocok dijadikan lahan persawahan, saya sudah membuktikannya sendiri, padi dapat tumbuh dan berkembang sangat baik disini, produksinyapun lumayan tinggi,” ungkap Mudiyono. Lebih lanjut dia berharap, pemerintah dapat membantu membuka lahan sawah baru di lokasi ini, karena lahannya masih tersedia, dan para petani pun cukup antusias menyambut program ini.

Ditinjau Kadistan

Menjawab harapan petani di Gegarang dan Telege Sari, Senin (27/3/2017) kemarin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, drh. Rahmandi, M SI didamping Pasiter Kodim 0106, Kapten (Inf) Bambang Suhartono, Kabid Pangan, Ali Akbar Harahap, SP dan Kepala BPP Jagong Jeget, Anugrah Fitradi, S Pt, meninjau calon lokasi percetakan sawah baru tersebut. Dalam kunjungan tersebut, mereka juga didamping oleh aparat kampung Gegerang dan Telege Sari, para penyuluh pertanian di BPP Jagong Jeget, Babinsa yang bertugas disana serta beberapa petani.

Dihadapan Kepala Dinas dan Pasiter Kodim 0106, Sekretaris/Banta Kampung Gegarang, Siahusin, SE mewakili masyarakat kampung Gegarang.dan Telege Sari berharap, agar program percetakan sawah baru ini segera terealisasi. Dia juga mengungkapkan bahwa masyarakat setempat, khususnya para pemilik lahan di lokasi tersebut sangat antusias dan siap untuk mendukung serta berpartisipasi aktif mensukseskan program ini.

“Masyarakat disini sudah lama mendambakan pembukaan lahan sawah baru, mereka ingin kebutuhan pangan utama mereka bisa dipenuhi dari daerah sendiri dan saya kira lokasi disekitar Lut kucak ini sangat cocok dijadikan areal persawahan, karena selain tanahnya subur dan lembab, ketersediaan air juga mencukupi,” ungkap Siahusin.

Harapan masyarakat tersebut langsung direspong oleh Kadistan, Rahmandi, dia menyatakan bahwa setelah meninjau lokasi, dia merasa optimis bahwa lokasi ini memang sesuai untuk pengembangan sawah baru.

“Dari aspek teknis, saya optimis lahan ini bisa jadi lahan sawah yang baik, saya hanya berharap para petani juga serius untuk mensukseskan program ini, karena ini untuk kepentingan masyarakat disini,” ungkap Rahmandi. Selanjutnya dia berharap, ketika program ini sudah mulai dilaksanakan, harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Untuk itu pihaknya berharap, para penyuluh terus melakukan pendampingan kepada petani agar program ini benar-benar berhasil dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat.

“Ini program prioritas dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, kita harus pastikan bahwa program ini dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, unuk itu saya berharap para penyuluh terus melakukan pendampingan dan pengawalan secara kontinyu, setiap tahapan perkembangan pelaksanaan kegiatan ini agar dilaporkan kepada kami,” lanjut Rahmandi.

TNI Siap mengawal

Sementara itu Pasiter Kodim 0106/Aceh Tengah-Bener Meriah, Kapten (Inf) Bambang Suhartono yang ikut mendampingi Kadistan, menyatakan bahwa jajaran TNI melalui Koramil dan Babinsa setempat siap melakukan pengawalan terhadap program percetakan sawah baru ini,

“Program percepatan swasembada pangan ini merupakan tanggung jawab bersama aparat TNI dengan aparat pertanian sebagaimana diamanahkan dalam MoU antara Kementerian Pertanian dengan Mabes TNI, untuk itu kami siap mengawal program apapun yang terkait dengan peningkatan swasembada pangan, termasuk program cetak sawah baru ini,” ungkap Bambang. Menurutnya, dengan sinergi antara TNI dengan petugas pertanian termasuk para penyuluhnya, program ini dapat berjalan dengan baik,

“Selama tiga tahun terakhir kami sudah membangun sinergi yang baik dengan para penyuluh pertanian di Aceh Tengah ini, dan hasilnya produktivitas komoditi pangan kita terutama padi, mengalami peningkatan yang cukup signifikat,” lanjutnya.

Jika program ini berjalan sesuai rencana, maka pada akhir tahun 2017 ini, kecamatan Jagong Jeget yang selama ini tidak memiliki lahan sawah, akan memiliki 60 hektar sawah. Dengan lahan sewah seluas itu, setidaknya dua tahun kedepan, kebutuhan beras sebagian masyarakat masayarakat Jagong Jeget, khususnya kampung Gegarang dan Telege Sari dapat terpenuhi dari areal percetakan sawah baru ini. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.