Hari Pertama Rumah Peradaban Gayo, Hanya Siswa MIN 1 Takengon yang Hadir

oleh
Ketut Wiradnyana Memberikan Penjelasan Tentang Temuan Sisa Prasejarah di Loyang Mendale. (Kh)
Ketut Wiradnyana Memberikan Penjelasan Tentang Temuan Sisa Prasejarah di Loyang Mendale. (Kh)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Pada hari pertama pembukaan Rumah Peradaban Gayo, Senin 20 Maret 2017 dari 5 sekolah dan madrasah yang diundang mengikuti serangkaian kegiatan pengenalan arkeologi jejak prasejarah nenek moyang Urang Gayo, hanya MIN 1 Kota Takengon yang mengirimkan siswanya.

Amatan LintasGAYO.co, dari list undangan sekolah dan madrasah yang diundang langsung oleh Bupati Aceh Tengah, pada hari pertama tercatat ada 5 sekolah dan madrasah jenjang Sekolah Dasar Sederajat, yakni MIN 1 Kota, SDN 10 Lut Tawar, SDN 8 Kebayakan, MIN Kenawat dan MIN Gunung Bukit.

Terlihat, sekolah dan madrasah mengirimkan siswanya ke pengenalan penemuan arkeologi temuan di Loyang Mendale tersebut kurang antusias.

2 Pelajar MIN 1 Kota Takengon Tampak Serius Belajar Kerajinan Anyaman Gayo di Loyang Mendale. (Kh)

Padahal, temuan di Loyang Mendale sangat penting bagi kelangsungan dan eksistensi urang Gayo sendiri. Mengingat, disana ditemukan sisa-sisa peninggalan prasejarah yang merupakan nenek moyanb Urang Gayo.

Selain hanya dihadiri siswa MIN 1 Kota Takengon, terlihat juga pelajar yang tergabung dalam Komunitas Pelajar Penulis Bener Meriah yang tampak antusias mendengarkan penjelasan tentang penemuan aset bersejarah tersebut oleh ketua tim penelitia, Dr. Ketut Wiradnyana.

Menurut Ketut, setiap siswa yang hadir selain diberi ilmu tentang arkeologi juga diberi souvenir Rumah Peradaban Gayo berupa alat tulis, buku, dan T-Shirt. “Para siswa juga diberikan uang saku,” tandas Ketut.

(Wein Mutuah)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.