Redelong-LintasGayo.co: Badan Peneyelenggara Jaringan Sosial (BPJS) saat ini masih sering terjadi tumpang tindih karena tenaga BPJS yang ditempatkan di rumah sakit masih sedikit, terutama informasi IGD (instalasi Gawat Darurat).
“Tenaga tim BPJS masih sangat minim, sehingga informasi yang seharusnya disampaikan oleh pihak BPJS disampaikan oleh pelayan rumah sakit,” Kata Ketua Komite Medis RSUD Munyang Kute Bener Meriah dr. Sri Tabah SpAN saat komisi VI DPR bertemu pihak RSUD Munyang Kute di ruang Direktur, Jum’at 10 Maret 2016.
Dikatakan dr Sri, di Aceh kartu BPJS juga sangat mudah didapatkan, tidak perlu menunggu 14 hari seperti daerah lain. Pasien jadi merasa sama dengan tempat lain. Akibatnya banyak pasien minta dirujuk.
“Info-info begitu seharusnya disampaikan oleh pihak BPJS,” kata dr Sri Tabah SpAN.
dr Sri Tabah juga mendorong DPR Aceh untuk mengusahakan dana khusus untuk komite medis, karena dana yang dipakai sekarang bersumber dari BPJS yang diperuntukan untuk direktur, padahal untuk tim medis juga butuh dana untuk pengembangan ilmu sekaligus sharing ilmu.
“Perlu ada tambahan dana khusus untuk komite medis supaya dokter dan spesialis dapat melakukan sharing ilmu,” Demikian dr Sri Tabah.
Anggota komisi VI yang hadir pada pertemuan tersebut Iskandar Daod, Tarmizi, Ummi Kalsum, dan Hj Fatimah. Sementara dari Munyang Kute dihadiri Plt Direktur RSUD Munyang Kute Abdul Muis, Kepala pelayanan dr Kardiyanto, Kabid Yankes dinas kesehatan Aceh Efi Sefrida, dan beberapa spesialis. (tarina)